Minggu, 03 April 2011

cerpen

CERPEN


Siang itu…seorang gadis berjalan gontai dengan kepala tertunduk seolah memikirkan sesuatu, agaknya ia tengah dirudung masalah. Gadis itu bernama Joya, sejak kemaren ia memang terlihat melamun dan menyendiri.

“Hei…jalan kok sambil melamun sich? Da masalah ya sob? Cerita donk…”desak Tia, sahabat karibnya.
Sambil mengangkat kepala dengan mata sayu Joya menjawab, “Ya…kenapa kamu tidak menjauhiku seperti yang lainnya? Apa kamu tidak malu berteman dengan gadis sepertiku?”

“Sob,kamu bicara apa sich? Aku nggak ngerti maksud omongan kamu, lagian aku kan baru pulang dari Bandung, masa ia kamu lupa?”
“oh…. Maaf kalau begitu” jawab Joya singkat, tanpa menaruh sepintas harapan menyambungnya.
***
Hari berganti hari, setitik kesalahan pun kini berubah jadi bongkah penyesalan.

“Tuhan….apa yang harus aku lakukan?” gumam Joya berurai air mata.
Tak sanggup Joya mengingat kejadian malam itu, ketika Ia dan Donal pacar pertamanya pergi jalan-jalan untuk merayakan satu tahun kebersamaan mereka.
Malam yang dingin, dan Suasana yang sepi menambah keabrahan bulan dan bintang hingga malam berubah penuh gelora dan irama keromantisan. Malam dimana mereka larut dalam suasana yang saling mereka rindukan.

Tiba-tiba bayang-bayang itu muram, butir-butir air mata mulai membasahi wajah jelitanya. Isakan tangispun terdengar, hingga malam berubah dan rembulan enggan bercumbu lewat remang malam. Semuanya berubah….angan dan harga diri yang ia bangun dengan prestasi dan prinsip hidupnya pun kini telah ternoda.

Setelah pagi itu, ketika foto-fotonya bersama Donal tertera di madding sekolahnya, tak tau mau dikemanakan lagi malu, seakan merobek harga dirinya. Bagai tersambar petir Joya menjerit dan merobek gambar aibnya itu. Joya pergi berlari meninggalkan sudut mata yang sedari tadi memandangnya dengan sorotan tajam.
“Semuanya sudah berakhir…”ucap Joya lirih.
Hari-hari yang ia lalui berubah bagai neraka, semua orang mencemoohkannya…membencinya, tanpa peduli dengan prestasi masa lalunya.
Betapa tidak…??

Mulanya siapa yang tidak kenal Joya, anak XI IPA1 bahkan menorehkan namanya sebagai murid paling berprestasi. Ia juga cantik, anggun, pintar dan penuh dedikasi. Terlebih prinsip hidupnya yang hebat, baginya harga diri adalah tiang kehidupan.
Pelukan…,ciuman yang dianggap lumrah bagi remaja sekarang adalah suatu kebodohan besar baginya. “Intinya rasa cinta itu tidak bisa di buktikan dengan ciuman.”ucap Joya dengan penuh rasa bangga, tapi sekarang….??
Ucapannya justru berbanding terbalik dengan perbuatan dan realita yang ada. Ia malu….dan menyesal termakan omongan sombongnya.

Paginya, jam sudah menunjukkan 07.28 WIB ketika gadis berjaket itu keluar dari taxi. Jalannya pelan dengan kepala tunduk seolah malu menatap cahaya mentari yang berkilau.

Pagi ini benar-benar hari tersial untuknya. Joya menghela nafas dan berharap semua segera berakhir. Tapi takdir keberuntungan memang tidak lagi berpihak padanya. Akhirnya, Joya dikeluarkan dari sekolah karena terbukti melakukan perbuatan tercela itu. Keluarganya pun sangat sock dengan semua perbuatan yang dilakukan Joya. Bahkan ayahnya pun masuk rumah sakit karena jantungnya kumat mendengar kabar itu.
Ditambah lagi Donal yang menghilang dan lari dari tanggung jawabnya, hingga Joya harus menanggung aib dan derita itu sendirian. Semua orang menjauhinya….mencibir dan membencinya…bahkan tidak sedikit yang meludahinya sambil berkata “Ihh…. Anak tidak tahu malu”.
Tidak tahan dengan semua itu, Joya akhirnya kabur dari rumah dengan meninggalkan sepucuk surat yang berbunyi:

12 hari sudah Joya menghilang, hingga kabar duka itu terdengar. Joya meninggal dalam kecelakaan di jalan Imam Bonjol. Ketika itu, hujan sangat lebat yang mengguyur kota Padang. Joya yang merasa dirinya telah hancur dan ternoda tidak sanggup lagi menahan semua itu. Peristiwa itu masih terekam jelas dibenaknya, hingga ia harus dikeluarkan dari sekolah dan melukai hati kedua orang tuanya. Ia berjalan tampa arah, wajah Donal sepintas terbayang olehnya. Ia harus menemukan Donal sekarang juga, laki-laki itu harus bertanggungjawab atas semua ini, pikirnya.

“Nal…Donal…..Hei….”teriak Joya sambil berlari ketika melihat Donal diparkiran Jalan Imam Bonjol. Ia terus berlari menyeberang jalan mengejar Donal tanpa melihat kiri kanan hingga sebuah mobil yang melaju kencang menabrak dirinya.
“Joya…awas….”teriak Donal, dengan penyesalan yang mendalam Donal menghampiri Joya tapi semua sudah terlambat.

“Joya….bangun,..Joya….bangun…maafkan aku…!!”ucap Donal sambil memeluk tubuh Joya yang sudah kaku. Semua lengkap sudah…. Penderitaan yang ia tanggung selama ini benar-benar berakhir, tertanam bersama jiwa raganya yang penuh rasa sesal, sesal yang tak terobati dan tak kan pernah terobati hingga sejarah tak sanggup mencatatnya.

guruku

Guruku

Kala mentari terbit diufuk timur
Kau ayun sepeda tua itu
Ketempat pengabdianmu
Bercucuran keringat, tak kau pedulikan
Penat dan letih, tak kau hiraukan
Demi kami, anak bangsamu
Demi kehormatan, kejayaan negerimu
Guruku…jasamu takkan kulupakan
Baktimu takkan terganti
Dibalik senyum negeri ini, tersimpan satu kata
Yang harus kuumbar detik ini
Terima kasih guruku…. Pahlawam tanpa tanda jasa

buku

Buku

Buku….
Kau adalah cakralawa kesuksesan
Buku…kau adalah inspirasiku
Memberiku pemahaman tentang apa
Yang belum ku pahami
Mengajariku, saat aku tak tau
Dan memberiku penjelasan pada
Setiap kata yang tak mampuku cerna
Kau begitu berarti…
Tanpamu, bumi tetap menjadi hukum rimba
Tanpamu, hidup ini kekal dengan kebodohan
Terima kasih…teman karibku
Gudang ilmu tempatku mengadu

bernyanyi di hatiku

Bernyanyilah di Hatiku

Untuk apa kau pendam rasa sakit itu?
Hanya akan menyimpan perih dan tak termaafkan
Untuk apa kau gundahkan diam itu?
Hanya akan menyisakan keresahan yang tak terselesaikan
Datanglah kemari….
Kan kuciptakan syair indah
Dipenuhi not-not mesra kesukaanmu
Datanglah kemari….
Bernyanyilah dihatiku
Lepaskan gundah dan kepenatanmu
Agar nyanyian hati ini sempurna
Dengan alunan suaramu

senandung persahabatan

Senandung Persahabatan

Mari sambung jemari demi jemari itu
Menjadi gulungan rantai yang tak terputuskan
Ayolah sahabat….satukan tekad dan angan
Agar hujan berhenti dari arti tangis
Sahabat…kau bagai air yang mengalir
Memberi keteduhan kala
Mentari membentang
Sahabatku….jangan pernah lepas
Genggaman ini
Agar aku tenang….tegar dalam menempuh hari esok

di balik bencana

Dibalik Bencana

Terserak-serak bumi pertiwi
Di hempas tsunami dan tiupan badai
Terserak-serak kekayaan negeriku
Dihanyutkan banjir dan lalapan si jago merah
Ini adalah luka kita bersama
Teguran untuk kita semua
Agar kita sadar dan kembali pada kodratnya
Percayalah saudaraku
Di balik luka Mentawai ini
Tersimpan berjuta rahasia yang masih ia simpan
Berhentilah menangis Ibu pertiwiku
Tenadahkanlah tangan dan berdoalah
Karna hanyalah Dia di atas segalanya

dua cincin

Dua Cicin


Sesal sesaat terpikir olehku
Tak ada bahagia yang datang menyapa
Setelah semuanya berlalu dari hidupku
Rasa sesal yang datang kemudian
Disaat semuanya sirna dan berubah luka
Apa mungkin terjadi bahagia jika cinta terbagi??
Apa mungkin terasa rindu bila kasih terputus??
Dan apa benar, tercipta senyum
Bila cicin ini terpotong dan terbagi dua??
Apa sebenarnya yang kau mau
Berkata setia, padahal hatimu mendua
Apa sebenarnya yang kau ingin?
Bersamaku tapi hatimu terbang
Pada ranting hati yang lain?
Tak ada lagi yang ingin ku ucap
Karna, dua cicin yang kau berikan
Tlah kubuang dari lubuk hatiku yang terdalam

penantian yang beku

Penantian yang Beku


Malam yang sunyi…ditemani angin
Yang dingin dan suasana mencekam
Menambah kebekuan hati ini
Hujan yang mengguyur,
Daun yang berguguran,
Seolah sempurna merubah keheningan malam
Ku mencoba bertahan,
Dibalik kata yang menyelimutiku
Ku mencoba kukuh,
Dibalik takdir yang kuyakini
Ku mohon…. cepatlah pulang
Dari belantara yang telah mulai
Sepi tanpa hantaman peluru
Pulanglah ke rumah kita,
Dari belantara yang mulai
Membeku
Agar cemas ini hilang,
Dan agar aku bisa menyelimutimu
Dengan sebelai kasih sayang

harapan yang pupus

Harapanku yang pupus


Terhanyut aku mendengar suaramu yang merdu
Ibarat sang mentari kau sinari hidupku yang
Kelam…. Berharap aku pada arti kata yang
Kau ucap semalam,singkat…tapi merobek hatiku
Aku tak ingin kecewa, pada setiap harap ini
Tak mau lagi aku terluka pada setiap janji kita
Tapi mengapa…. Kini kau jauh dan
Semakin jauh dariku??
Ku mohon, letakkan cinta di atas rasa
Agar aku tabah
Menunggumu disini….tegar dan kukuh bagai karang
Karna, bagiku hanya kaulah pujaan
Dari segala pujaan

kau adalah

Kau Adalah


Kau adalah hatiku, dimana aku
Meletakkan cinta dan kesucian rasa
Kau adalah detak jantungku, dimana aku
Menyimpan debar demi debar rahasia hati ini
Kau adalah mentariku menyinari kala
Hari-hariku suram dan kusut
Kau adalah rembulanku, menciptakan
Kata indah saat mulutku tak mampu bicara
Dan kau adalah kesetiaanku
Dimana aku berhenti mencari dan terpaku pada
Satu titik hatimu
Karna, bagiku kau adalah segalanya

luka ini

Luka Hati



Luka ini tak kan pernah terobati
Meski rembulan bersinar, dan bercumbu
Lewat remang malam
Luka ini tak kan bisa sirna
Walau mentari bernyanyi, dan mengirim melodinya
Lewat angin yang berhembus
Dalam keriuhan ombak
Ku harap kau pergi
Ku mohon kau menjauh
Karna, bagiku mengenalmu adalah kesalahan
Melihatmu adalah luka
Dan mengenangmu adalah siksa,
Yang hanya akan menyeretku pada
Angan-angan yang tak pasti

hati yang telah kau sakiti

Hati Yang Telah Kau Sakiti


Terenyuh hatiku ketika mengenang kasihmu
Berawal indah, tapi berakhir memilukan
Perih jiwaku mengingat janji itu,
Erat namun berakhir pengkhianatan
Bila ku harus menangis, apakah
Kau sanggup mendengarnya??
Tangisan yang penuh caci dan maki itu
Untuk mu….,untuk pengkhianatanmu

Bila ku harus menjerit, apa kau sanggup
Menahannya ??
Dan bila ku harus memilih, apa kau benar-benar
Sanggup menerimanya ??
Dulu….kau yang mengajari ku tentang cinta
Dulu….Kau yang membimbingku untuk saling memahami,
Hingga kini tiba saatnya,
Terbuka celah kebenaran itu, tentang kebohonganmu, tentang semuanya.
Kini, bagiku kau hanya serpihan
Cerita yang telah mulai usang

senandung harapan

PUISI

Senandung Harapan




Kasih….jika sekeping hati ini mampu
Ungkapkan kebahagiaan yang dinanti
Izinkan aku mengukir waktu dalam hari-harimu
Dan jika setetes kasih kuasa isyaratkan kesetiaan
Di atas cinta yang ku harap
Biarkan aku memeluk cintamu

Kan ku belai kasihmu dalam dekap hasrat ini
Kan ku abaikan semuanya,
Di balik garis hidupku yang sesungguhnya…..

Semoga…apa yang ku harap ini
Akan jadi saksi “Cintaku”, saksi “Hidupku”
Dimana cinta kita bukan hanya sekadar
Janji dan kata-kata palsu belaka

Kasih….kabarkanlah pada rembulan
Pada bintang-bintang, agar mereka jadi saksi cinta ini
Seindah kembang di taman, keharumannya
Menebar di setiap sudut harapan,
Harapan yang telah kulingkari dengan kesucian cinta…!!

detik terakhir

Usap air matamu
Dekap erat tubuhku
Tatap aku sepuas hatimu

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu

Reff:
Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
‘tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu…

Back to Reff:

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
‘tuk melepasku pergi, ku pergi

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali (Mungkinkah aku kembali)
Nyanyikan lagu indah
‘tuk melepasku pergi dan tak kembali

Magic

Lyla Band – Magic

Kau hanya tersenyum, aku terpikat
Kau hanya berkedip, aku terpesona
Saat kau bicara aku tak kuasa
Mendengar suaramu

Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic
Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic
Bagiku kau yang terindah

Maha karya Tuhan menciptakanmu
Begitu indahnya makhluk sepertimu
Saat kau bicara aku tak kuasa
Mendengar suaramu

Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic
Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic
Bagiku kau yang terindah

Semua yang kau lakukan is magic, is magic

Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic
Semua yang kau lakukan is magic
Semua yang kau berikan is magic

Is magic aha aha aha is magic

keluarga ku inspirasiku

Keluargaku Adalah Inspirasi Hidupku

Beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 10 Juni 1991 aku lahir ke dunia dengan mengeluarkan suara yang begitu diinginkan oleh kedua orangtuaku maklum aku anak lelaki satunya di keluargaku. Aku mempunyai dua saudara atau kakak perempuan , aku sama kakakku mempunyai jarak yang begitu jauh lebih kurang 5 tahunan. Kakakku yang pertama bernama ELFI RAFMIATI S.pd dan kakak keduaku bernama WELY RAFMIATY S.pd. Mereka begitu sayang kepadaku , sedangkan kedua orang tua ku bernama RAFLIS RAKAP S.sos dan SALMIATI S.sos mereka berkerja sebagai PNS di kotaku padang Sumatra Barat. Orangtuaku adalah inspirasiku dalam hidupku karena beliau adalah sosok yang sangat bijaksana apalagi bapakku yang selalu menyayangi ketiga anaknya tanpa membedakan kami dan beliau selalu memberikan kata-kata motivasi apabila aku mengalami masalah kehidupan hanya beliau lah yang menbuat aku kembali bersemangat dalam menjalani kehidupan , sedangkan ibuku adalah sosok yang begitu penuh kasih saying mendidik anaknya , ibuku ngak pernah merasa letih dalam mempersiapkan semua apa yang aku perlukan walau kadang aku melihat wajahnya begitu letih tapi ibuku tetap mempersiapkan , beliau rela telat untuk pergi ke kantor asalkan anaknya tetap makan pagi.

Aku lahir di Padang dan aku juga tinggal disana , aku tinggal dikomplek PU, rumahku tak begitu mewah hanya terlihat unik dari rumah lainya ( hehehehe ), rumahku bertingkat bercat pink dengan taman bunga didepannya dan di pagari oleh cat berwarna tembaga. Di rumah ini lah aku belajar mengenal dunia sampai aku dewasa , dan di rumah ini juga aku diberi kasih sayang dan kenangan yang indah yang tak akan ku lupakan sampai aku dewasa. Selain kenangan di rumah aku juga mempunyai masa-masa indah di sekitar rumahku atau lebih tepatnya di komplek perumahanku. Waktu aku duduk di sekolah dasar ( SD ) setiap sore atau sepulang sekolah aku jarang sekali ada dirumah , aku lebih suka bermain bersama teman-temanku mungkin karena dirumah juga sepi ( maklum papa , mama , kakak-kakaku masih sibuk dengan aktivitas mereka ) , kadang aku kembali ke rumah sebelum adzan magrib berkumandang. Pada waktu aku kelas 5 rutinitasku setiap sore dah mulai hilang disebabkan mama memasukan aku les yang begitu banyak menghabiskan waktuku. Pada waktu itu aku berfikir orangtua ku jahat tapi beberapa bulan bahkan tahun aku sadar itu untuk kebaikan ku terbukti aku selalu masuk peringkat kelas bahkan waktu SMK aku dapat Juara Umum.

Sebenarnya aku ngak diizinkan untuk bersekolah di SMK karena orangtuaku berharap kelak dewasa aku bisa jadi dokter yang mengobati mereka jika mereka sakit ,dan juga sewaktu aku SMP aku sering masuk rumah sakit , suatu waktu aku masuk rumah sakit dan rawat inap selama lebih kurang 2 minggu dan waktu itu dokter menyarankan kepada kedua orangtua ku untuk di lakukan terapi lisrik di kepalaku. Orangtuaku terkejut mendengar aku harus di terapi lisrik karena penyakit yang aku alami , sebelum aku terapi yang kata dokter lumayan sakt dan aku tdak sadar mereka meminta persetujuan terlebih dahulu kepadaku. Pertama aku tak mau karena aku takut aku tak bsa lagi melhat mereka tapi seperti biasa papah selalu memberikan semangat kepadaku , sehingga aku mau untuk melakukannya. Terapi pun dilakukan dan aku pun harus masuk kedalam ruang ICU disana aku merasakan kepalaku dipenuhi oleh aliran lisrik , tak lama kemudian aku pun tertidur yang begitu panjang dan aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku Cuma aku selalu mendengar dalam tidurku doa kedua orangtuaku yang begitu jelas terdengar ditelingaku. Kata mama aku bangun setelah 3 hari tak sadarkan diri , waktu aku sadar pertama orang yang aku liat adalah papa dan mama yang nangis melihatku , aku bilang pada mereka bahwa aku udah sehat jangan menangis lagi. Dokter pun masuk kedalam ruanganku dan memeriksa keadaanku dan dokter bilang aku udah membaik dan selama 6 bulan aku harus rawat inap disana untuk mengontrol keadaanku.
Aku tetap saja masuk SMKN 1 walau aku sebenarnya takut penyakitku kambuh lagi karena SMKN 1 lumayan jauh dari rumahku jadi aku harus naik motor yang pasti bikin capek tubuhku ,Tapi aku tetap saja memilih SMKN tanpa menhiraukan nasehat dan harapan orangtuaku karena aku lebih suka menjadi menteri keuangan dibandingkan jadi dokter amin .

Dua tahun di SMKN 1 Lubuksikaping tepatnya waktu aku kelas XII aku mendapatkan Juara Umum sehingga aku dapat mencoba untuk praktek lapangan di Bank daerah kota aku. Disana aku mendapatkan banyak pengalaman berharga bahkan aku pernah diberi kepercayaan untuk menghitung duit nasabah sebesar Rp.600.000.000 , aku sempat gemetar sebab pertama kalinya aku memegang duit sebanyak itu walau bukan milik diriku yang penting suatu saat aku bisa mendapatkannya bahkan lebih dari itu amin . Aku disana selama 3 bulan , dan setiap bulannya aku hars bikin laporan kegiatan yang akan diberikan kepada guru pembimbing praktek aku. Nah pada saat praktek disana aku juga dapat kenangan yang tak akan terlupakan , sebenarnya ngak ada hubungan dengan praktek itu sebab ini menyangkut keluarga aku. Pada saat kerja disana aku berulang tahun yang ke-17 itu hari yang menyenangkan kenapa tidak dihari itu aku diberi hadiah oleh orangtuaku dimana hadiah itu sangat aku nantikan beberapa bulan yang lalu. Pada malam ulang tahunku tak ada yang mengucapkan selamat kepadaku termasuk keda orangtuaku , bahkan mereka cuek aja tapi pada saat aku mau tidur tepatnya sekitar jam 21.00 aku dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang mengantarkan sesuatu atau sepeda motor , aku bertanya pada mereka “ ini sepeda motor siapa ??? ” mama menjawab “ ya sepeda motor kamu lah , selamat ulang tahun ya nak semoga jadi anak yang sholeh “ aku terkejut dan sedikit terharu oleh kejutan itu , tak disangka mereka mengabulkan mimpiku untuk mendapatkan sepeda motor yang sangat kuinginkan.

Setelah hampir 3 tahun di SMKN 1 dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian akhir sekolah aku sibuk dengan belajar tambahan yang diadakan disekolahku , setiap senin-kamis aku selalu pulang jam 17.30 , ini semua dilakukan supaya kami bisa lulus dengan nilai yang baik. Hari ang ditunggu pun datang semua siswa disekolahku sibuk dengan mengatur strategi supaya bisa lulus ujian UN bahkan ada yang sampai bikin kunci jawaban di WC dan ada juga lewat sms , di dinding bahkan di suatu tempat dimana pengawasnya ngak akan tahu tentang kunci itu. Aku bahkan ikut membuat kunci untuk mereka supaya mereka bisa lulus dengan nilai yang baik karena moto kami “ kita bisa kita bersama“ . Setelah 3 hari ujian berlalu kami meresa lega dan sekarang tinggal menunggu hasil lulus atau tidak lulus. 1 bulan kita menunggu hasil tersebut akhirnya siswa SMKN 1 lulus 100 % ( alhamdulilah  ) , kami merayakannya dengan coret-coretan baju sebenarnya itu bukan pekerjaan yang baik karena sudah tradisi siswa maka tetap harus dilakukan hehehehe. Setelah aksi coret-coretan kami melanjutkan dengan toring ke jalanan dengan memakai sepeda motor pemberian orangtuaku bahkan aku sempat terlebih dahulu memberi kabar kedua orangtua ku bahwa aku lulus supaya mereka ngak cemas memikirkan aku.

Setelah aku lulus aku berniat untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta , seperti biasa orangtua menolak keputusanku sebabnya karena penyakitku lagi padahal penyakitku udah ngak kambuh lagi semenjak terapi lisrik yang aku lakukan cuna efek sampingnya aku selalu lupa bahkan suatu hari aku pernah lupa jalan rumahku bahkan hari lahir mama aku sempat lupa. Berhubung aku dan mama lahir di bulan yang sama yaitu bulan Juni, mama lahir tanggal 21 Juni aku tanggal 10 Juni , pada waktu aku ulang tahun mama memberi kejutan sedangkan waktu mama berulang tahun aku tak memberi apa-apa bahkan aku aja ngak mengucapinnya , untung saja malamnya kakakku yang memberitahu ku dan aku pun langsung meminta maap dan mengucapkan selamat ulang tahun pada beliau.
***


Akhirnya keputusan ku melanjutkan pendidikan di Jakarta di kabulkan juga walau harus menjalani beberapa syarat. Aku kuliah di depok Universitas Gunadarma , pertamanya aku daftar di UI tapi aku tak lulus mungkin bukan takdirku disana. Universitas Gunadarma ngak begitu buruk , kata bapak :” Universitas mana saja sama kan sama-sama mencari ilmu , jadi kamu tak perlu malu untuk kuliah di Universitas Swasta sedangkan sebagian orang aja gak sempat melanjutkan kuliah seperti kamu yang penting kamu harus selalu bersyukur “. Kata-kata bapak seperti biasa membuat aku kembali semangat dalam menuntut ilmu. Aku sekarang kuliah udah semester 4 ngak beberapa tahun lagi aku akan tamat dan aku akan mencapai impianku untuk menjadi mentri keuangan amin . Dalam mencapai mimpi itu aku harus melalui tahap-tahap yang penuh dengan mengorbanan , tapi semakin banyak pengorbanan maka akan semakin bagus hasilnya. Mudah-mudahan suatu saat aku bisa membahagiakan kedua orangtua ku yang selalu memberikan kasih sayang tanpa pernah mengharapkan imbalan sepersenpun dariku , aku pengen mereka pergi haji dengan hasil keringatku sendiri dan aku mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga ku karena tanpa mereka semua aku tak akan seperti ini. Keluargaku adalah inspirasi hidupku.