Produk Jasa Perbankan
Pada dasarnya, semua keputusan manajerial lembaga-lembaga perbankan seperti misalnya perencanaan, koordinasi, pengawasan, organisasi, pemasaran, system akuntansi, kebijakan pengadaan, kebijakan keuangan, dan sebagainya sangat didasarkan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bank , baik mengenai berbagai macam-macam ragamnya, kateristiknya, besar kecilnya, pola perkembangan dan sebagainya.
Selain bank melaksanakan fungsinya dan kegiatan-kegiatan pokok perbankan yang bersifat umum. Banyak juga kegiatan lainnya atau produk lainnya yang tidak semua Bank melakukannya dan tidak dapat dicari landasannya pada salah satu fungsi poko perbankan. Kegiatan-kegiatan inilah yang sekiranya disebut kegiatan perbankan bukan pokok atau kegiatan perbankan lainnya. Perlu ditengahkan disini bahwa sifat tidak pokok tersebut bukan berarti perananya bagi bank dalam pembentukan hasil usaha / laba kurang berarti , disisni perbankan membuat kegiatan bukan Bank untuk menarik pelanggan atau konsumen agar memakai jasa yang mereka tawarkan. Semakin banyak konsumen maka semakin besar kesempatan mereka mendapat keuntungan.
Disini saya akan menjelaskan produk perbankan di bank Mandiri , adapun produk yang ditawarkan bermacam-macam , maka saya mengambil salah satu produk yang ditawarkannya yaitu :
# Kegiatan Investasi
Kalau dilihat urutan fungsi-fungsi pokok Bank , fungsi investasi bisa dikatakan menepati nomor ketiga. pertama, fungi “ depository “ , kedua “ fungsi pemberiaan kridit “ , baru ketiga fungsi “ investasi “. Di bawah ini diuraikan secara lebih seksama fungsi kegiatan Investasi tersebut.
Yang dimadsud Investasi disini berbeda dengan apa yang dimadsud dengan Investasi di bidang Ekonomi Makro. Dalam ekonomi makro istilah Investasi selalu dimadsudkan dalam artian investasi fisik yaitu berupa penambahan sumber daya modal dalam perekonomian , dalam bidang keuangan sedangkan dalam menajemen bank , istilah investasi hampir selalu digunakan dalam artian investasi financial yaitu penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga , baik surat tanda pemilikan ( saham misalnya ) ataupun surat tanda utang ( surat obligasi , surat wesel dan sebagainya ). Selanjutnya perlu ditekankan , bahwa salah satu cirri khas dari penanaman modal ialah bahwa dari penanaman modal tersebut simpanan modal diperoleh imbalan berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga ( termasuk didalamnya adalah diskonto ) , laba , atau deviden. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam bentuk aktiva likuid atau aktiva cadangan primer , tidak termasuk kategori aktiva Investasi.
Seperti diuraikan diatas pemasokan dana kridit dalam masyarakat merupakan sumber utama hasil penerimaan Bank. Pada umumnya dalam usaha memperoleh hasil penerimaan , bank banyak menekankan pada kegiatan utama dalam bentuk pemberiaan kridit tersebut , karna setiap kridit yang berhasil disalurkan kepada masyarakat , bank mengenakan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari macam penanaman lainya , termasuk penanaman dana dalam investasi. Karna adanya unsure ketidakpastian di bidang prekeriditan , yang dampaknya terhadap tingkat likuiditas bisa fatal bagi kelangsungan Bank , maka dipandang ada baiknya sebagian dana yang tersedia ditanamkan dalam bentuk investasi surat-surat berharga.
Macam-macam transaksi Investasi adalah :
a. Mendiskontokan surat berharga
b. Membeli dan menjual surat-surat pinjaman
c. Membeli dan menjual cek , surat wesel , kertas dagang yang lain serta pembayaran dengan surat dan telegram
Dari ketiga transaksi diatas secara garis besarnya adalah sebagai beikut :
a. Mendiskontokan Surat Berharga
Bank dibenarkan melaksanakan transaksi pendiskontoan surat-surat berharga jenis-jenis tertentu. Dalam transaksi ini pemegang surat wesel dan surat order yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan , oleh pemiliknya diserahkan kepada pihak bank dengan harga sebesar nominal setelah dikurangi dengan bunga untuk sisa waktu dari saat transaksi diskonto dilaksanakan sampai saat jatuh temponya surat berharga tersebut.
Ketentuan –ketentuan yang mengatur transaksi diskonto menyebutkan :
1. Surat wesel dan surat order dengan dua penanggung jawab atau lebih secara solider dan dengan masa berlaku yang tidak lebih lama daripada kebiasaan perdagangan.
2. Surat wesel dan kertas dagang lainnya yang tidak lebih lama masa berlaku daripada kebiasaan dalam perdagangan , baik yang ditarik dengan jaminan surat kridit maupun dengan jaminan dokumen pengakutan.
3. Kertas pembendaharaan atas beban Negara
4. Surat utang dengan melunasan dalam enam bulan dan selama diskontonya turut bertanggung jawab secara solider.
5. Mandate atau surat perintah membayar atas kas Negara untuk rendemen lelang. Dalam transaksi diskonto ini bank membayar terlebih dahulu sehingga nilai nominal dikurangi suku bunga yang dikenakan pada instrument kridit yand didiskontokan tersebut.
b. Membeli dan menjual surat-surat pinjaman
Mengenai transaksi pembelian dan penjualan surat berharga / credit instrument ketentuan – ketentuan yang berlaku antara lain menyebutkan bahwa instrument – instrument kridit yang bisa dijual belikan oleh bank ialah :
1. Wesel yang diakseptasi oleh bank yang waktu berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan.
2. Kertas pembendaharaan atas beban Negara.
3. Surat utang yang tercatat pada suatu bursa efek yang resmi atas beban Negara atas bunganya atau pelunasanya dijamin oleh Negara.
c. Membeli dan menjual cek , surat wesel , kertas dagang yang lain dan pembayaran dengan surat dan telegram , yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan dan adanya jaminan yang lazim berlaku untuk hal itu.
Selanjutnya , mengenai masalah apakah kegiatan investasi tersebut merupakan fungsi pokok lembaga bank , kiranya cukup relavan untuk diamati. Salah satu cirri kegiatan penanaman modal memperoleh Imbalan berupa pendapatan modal yang bisa berupa bunga ( yang termasuk dalamnya diskonto ) , laba atau dividen.
Dari segi adanya unsure perolehan pendapatan atas penggunaan dana yang ditanam dalam bentuk kridit nasabah , maka pemberiaan kridit kepada masyarakat / nasabah sebetulnya memenuhi syarat juga untuk disebut sebagai kegiatan investasi. Tetapi dilain pihak , kalau yang diperhatikan segi likuiditasnya , maka sepantasnyalah kalau pemberian kridit jangka pendek dikeluarkan dari kategori kegiatan investasi. Ini berarti , bahwa kridit jangka pendek memang sewajarnya dipisahkan dengan kridit jangka menengah , apalagi kridit jangka panjang dan pesertaan modal pada perusahaan lain. Dengan perkataan lain , pemberiaan kridit jangka pendek , paling tidak bagi bank umum bukan merupakan kegiatan investasi.
# Rangkuman
Disini saya menjelaskan perbedaan kridit jangka pendek , menengah dan jangka panjang karna dari kegiatan Investasi diatas dijelaskan bahwa kridit tersebut harus dipisahkan karna mereka tidak sama. Adapun perbedaannya adalah :
1. Kredit jangka pendek : kridit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalam kredit jangka pendek ini juga termasuk untuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu satu tahun.
2. Kredit jangka menengah : kridit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun kecuali untuk kredit tanaman musiman tertentu.
3. Kredit jangka panjang : kredit yang berjangka waktu dari 3 tahun.
Selanjutnya kredit dapat juga dibedakan berdasarkan pada cara pembedaan lainnya antara lain :
a. Berdasarkan macam penggunaan kredit : kredit produksi dan kredit konsumsi
b. Berdasarkan pada macam jaminan yang dipergunakan yaitu : kredit kolaterial , hipotek yang lebih lanjut bisa dibedakan berdasarkan pada golangan penerimaannya ataupun madsud penggunaanya. Kalau didasarkan pada pihak pemanfaatkan kridit bisa dibedakan antara kredit konsumsi dan kredit produksi
c. Berdasarkan tujuan pemakainnya maka kreditnya bisa dibedakan : lredit ekspor , kredit modal kerja , kredit investasi , kredit perumahan dan sebagainya.
Dari penjelasan diatas kita mengetahui bahwa kegiatan investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan tujuan pemakaiaannya. Sebelum bank pemberikan kridit investasi dia harus meneliti nasabah yang akan diberikan kridit investasi atau kegiatan investasi , apakah nasabah tersebut mampu mengembalikan modal yang diberikan kepadanya ? banyak prosedur yang harus kita lewati sebelum mendapatkan kredit dari bank.
Manfaat dari kredit investasi adalah :
a. Kita bisa mendapatkan pendapatan modal yang berupa bunga ( diskonto )
b. Disini nasabah bisa mendapatkan surat tanda pemilikan saham dari bank atas pembelian saham , sehingga kita ngak usah takud untuk terjadi penipuan.
c. Kita bisa membeli surat-surat berharga yang ditawarkan bank dengan harga bersaing.
d. Selain membeli kita juga bisa menjual saham tersebut.
e. Selain itu kita bisa membayar saham yan kita beli tersebut dengan surat atau telegram tidak cuma dengan uang saja kita dapat membayarnya.
f. Kita juga dapat mencek harga saham di situs bank tersebut
g. Kita bisa menjual saham dan membelinya secara online di situs yang telah disediakan oleh bank tersebut.
h. Dan sebagainya
Sebenarnya manfaat diatas membantu nasabah untuk mempermudah kegiatan investasi nya dan Bank member manfaat tersebut juga untuk manarik nasabah / masyarakat.
cerita ini adalah cerita kejadian sehari-hari si bungsu mulai tinggal di Padang ampe kost di Jakarta dan kuliah di University Gunadarma
Selasa, 21 Desember 2010
“AYO BERAMAI – RAMAI BERKOPERSI “
Nama : Deny Kurnia Putra
Kelas : 2EB01
“AYO BERAMAI – RAMAI BERKOPERSI “
Koperasi pada dasarnya adalah menjadi harapan kita bersama. Perjalanan koperasi adalah sebagai satu cara memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ini termasuk dengan mengelola koperasi secara profesional dan memegang teguh idealisme koperasi dengan asas untuk kemanfaatan bersama.Koperasi adalah sebagai suatu badan usaha yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, haruslah dapat dibentuk dengan tujuan dan dikelola secara baik serta profesional.
Banyak orang beranggapan babahwa ber- koperasi tidak penting sama sekali.padahal mereka ngomong seperti itu kerena belum tahu seberapa besarkah keuntungan berkoperasi terutama kalangan menegah.Koperasi merupakan salah satu kekuatan utama perekonomian kita. Sudah terbukti, sejak Bangsa Indonesia diterpa krisis ekonomi yang berkepangjangan, koperasi tetap dapat menunjukkan eksistensisnya. Hal ini sangat dimungkinkan, sebab koperasi amat bergantung kepada anggota-anggota. Demikian pula modal yang digerakkan adalah dana yang bersumber dari iuran dan simpanan anggota, serta pendistribusiannya pun sangat selektif.
Pola hidup berkoperasi sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala di masyarakat kita. Perlahan namun pasti, model perekonomian ala koperasi pun terus berkembang. Hal ini memuncak dengan ditetapkannya setiap 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Peran koperasi amat penting dalam membangun perekonomian bangsa, dimana koperasi selalu mengedepankan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, khususnya dalam bidang perekonomian global yang dimenangkan oleh kekuatan kapitalis, peran koperasi pun seolah tertinggalkan. Para pemilik modal selalu berusaha agar perekonomian akan ada gengamannya. Kekuatan masyarakat menjadi tidak penting. Jadilah perekonomian menjadi milik segelintir orang.Potret seperti ini amat bertolak belakang dengan pola koperasi. Koperasi pada hakikatnya suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian. Kerja sama ini diadakan karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan yang bertalian dengan perusahaan ataupun rumah tangga mereka. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus.Jika dilihat dari sejarahnya, koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik modal menguasai masyarakat. Susunan masyarakat kapitalis sebagai kelanjutan dari liberalisme ekonomi, membiarkan setiap indivudu bebas bersaing untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, dan bebas pula mengadakan segala macam kontrak tanpa campur tangan pemerintah.
Akibatnya, sekelompok kecil pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat. Mereka hidup berlebih, sedangkan sekelompok besar masyarakat yang lemah kedudukan sosial ekonominya makin mendesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan koperasi yang menentang kehidupan individualisme dengan asas kerjasama dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Bentuk kerja sama ini melahirkan perkumpulan koperasi.
Keistimewaan lain yang berhubungan dengan keanggotaanya adalah kedudukan anggota yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah. Hubungan yang dibangun lebih bersifat sosial. Persoalan yang ditemui anggota, akan dipecahkan secara bersama-sama.Demikian pula dengan keuntungan, semua anggota akan merasakannya.Sejarah telah membuktikan bahwa koperasi ikut serta mengambil bagian dalam hubungan kemasyarakatan dan perekonomian. Koperasi telah meletakkan dasar demokrasi ekonomi yang begitu kuat. Pola koperasi identik dengan upaya untuk membumikan prinsip demokrasi ekonomi. Kita percaya, melalui demokrasi ekonomi yang mapan, kehidupan perekonomian rakyat akan terbangun. Karena itu, marilah kita terus menumbuhkembangkan semangat ber-koperasi. Untuk itu pemerintah perlu untuk selalu mempelopori agar masyarakat semangat ber-koperasi. Karna dengan usaha ini kita dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat indonesia,membantu pemerintah kita untuk menjaankan ekonomi yang maju dan yang stabil dan tidak membebankan satu pihak saja.Mari kia galakkan ,mumpung masih ada kesempatan dan peluang yang besar untuk kita berusaha dan untuk kepentingan masyarkat terutama untuk mensejahterahkan masyarakat.
Maka mulai dari sekarang AYO BERKOPERASI dengan koperasi kita bisa menigkatkan bebutuhan kita dan tak hanya itu dengan koperasi kita bisa berbagi dengan manusia lainnya. Adupun manfaat koperasi yg harus kita tahu adalah :
a. Kita bisa di ajarkan unutk berorganisasi
b. Mensejahterakan anggotanya
c. Anggota bisa meminjam uang di kopersi
d. Anggota mendapatkan laba dari SHU
e. Dan banyak lagi
Setelah mengetahui manfaat dan kegunaanya “ ayo beramai beramai ” kita ke kopersi ngak ada ruginya kalau kita jadi anggota koperasi malahan banyak untungnya.
Referensi :
http://www.facebook.com/topic.php?uid=95940101827&topic=9684
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/membagun-semangat-ber-koperasi/
Kelas : 2EB01
“AYO BERAMAI – RAMAI BERKOPERSI “
Koperasi pada dasarnya adalah menjadi harapan kita bersama. Perjalanan koperasi adalah sebagai satu cara memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ini termasuk dengan mengelola koperasi secara profesional dan memegang teguh idealisme koperasi dengan asas untuk kemanfaatan bersama.Koperasi adalah sebagai suatu badan usaha yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, haruslah dapat dibentuk dengan tujuan dan dikelola secara baik serta profesional.
Banyak orang beranggapan babahwa ber- koperasi tidak penting sama sekali.padahal mereka ngomong seperti itu kerena belum tahu seberapa besarkah keuntungan berkoperasi terutama kalangan menegah.Koperasi merupakan salah satu kekuatan utama perekonomian kita. Sudah terbukti, sejak Bangsa Indonesia diterpa krisis ekonomi yang berkepangjangan, koperasi tetap dapat menunjukkan eksistensisnya. Hal ini sangat dimungkinkan, sebab koperasi amat bergantung kepada anggota-anggota. Demikian pula modal yang digerakkan adalah dana yang bersumber dari iuran dan simpanan anggota, serta pendistribusiannya pun sangat selektif.
Pola hidup berkoperasi sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala di masyarakat kita. Perlahan namun pasti, model perekonomian ala koperasi pun terus berkembang. Hal ini memuncak dengan ditetapkannya setiap 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Peran koperasi amat penting dalam membangun perekonomian bangsa, dimana koperasi selalu mengedepankan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, khususnya dalam bidang perekonomian global yang dimenangkan oleh kekuatan kapitalis, peran koperasi pun seolah tertinggalkan. Para pemilik modal selalu berusaha agar perekonomian akan ada gengamannya. Kekuatan masyarakat menjadi tidak penting. Jadilah perekonomian menjadi milik segelintir orang.Potret seperti ini amat bertolak belakang dengan pola koperasi. Koperasi pada hakikatnya suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian. Kerja sama ini diadakan karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan yang bertalian dengan perusahaan ataupun rumah tangga mereka. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus.Jika dilihat dari sejarahnya, koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi, yang pada waktu itu sekelompok kecil pemilik-pemilik modal menguasai masyarakat. Susunan masyarakat kapitalis sebagai kelanjutan dari liberalisme ekonomi, membiarkan setiap indivudu bebas bersaing untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, dan bebas pula mengadakan segala macam kontrak tanpa campur tangan pemerintah.
Akibatnya, sekelompok kecil pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat. Mereka hidup berlebih, sedangkan sekelompok besar masyarakat yang lemah kedudukan sosial ekonominya makin mendesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan koperasi yang menentang kehidupan individualisme dengan asas kerjasama dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Bentuk kerja sama ini melahirkan perkumpulan koperasi.
Keistimewaan lain yang berhubungan dengan keanggotaanya adalah kedudukan anggota yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah. Hubungan yang dibangun lebih bersifat sosial. Persoalan yang ditemui anggota, akan dipecahkan secara bersama-sama.Demikian pula dengan keuntungan, semua anggota akan merasakannya.Sejarah telah membuktikan bahwa koperasi ikut serta mengambil bagian dalam hubungan kemasyarakatan dan perekonomian. Koperasi telah meletakkan dasar demokrasi ekonomi yang begitu kuat. Pola koperasi identik dengan upaya untuk membumikan prinsip demokrasi ekonomi. Kita percaya, melalui demokrasi ekonomi yang mapan, kehidupan perekonomian rakyat akan terbangun. Karena itu, marilah kita terus menumbuhkembangkan semangat ber-koperasi. Untuk itu pemerintah perlu untuk selalu mempelopori agar masyarakat semangat ber-koperasi. Karna dengan usaha ini kita dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat indonesia,membantu pemerintah kita untuk menjaankan ekonomi yang maju dan yang stabil dan tidak membebankan satu pihak saja.Mari kia galakkan ,mumpung masih ada kesempatan dan peluang yang besar untuk kita berusaha dan untuk kepentingan masyarkat terutama untuk mensejahterahkan masyarakat.
Maka mulai dari sekarang AYO BERKOPERASI dengan koperasi kita bisa menigkatkan bebutuhan kita dan tak hanya itu dengan koperasi kita bisa berbagi dengan manusia lainnya. Adupun manfaat koperasi yg harus kita tahu adalah :
a. Kita bisa di ajarkan unutk berorganisasi
b. Mensejahterakan anggotanya
c. Anggota bisa meminjam uang di kopersi
d. Anggota mendapatkan laba dari SHU
e. Dan banyak lagi
Setelah mengetahui manfaat dan kegunaanya “ ayo beramai beramai ” kita ke kopersi ngak ada ruginya kalau kita jadi anggota koperasi malahan banyak untungnya.
Referensi :
http://www.facebook.com/topic.php?uid=95940101827&topic=9684
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/membagun-semangat-ber-koperasi/
Robot Asal Jepang Yang Siap Pecahkan Rekor Didunia
Nama : Deny Kurnia Putra
Kelas : 2EB01
Robot Asal Jepang Yang Siap Pecahkan Rekor Didunia
Evolta, robot yang menjadi maskot perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic, pernah menerima penghargaan Guinness World Records. Robot ini kembali akan memukau publik dengan menjelajah jalanan Jepang dengan melakukan long march sejauh 300 mil atau tepatnya sekitar 482 kilometer dari Tokyo ke Kyoto.
Seperti yang dilansir oleh Panasonic, dalam video-nya, Evolta hadir berbentuk robot humanoid mungil yang menarik gerobak roda dua ala zaman pertengahan daihachiguruma,Jepang.
Robot dengan tinggi hanya sekitar 17 cm dan berat 997 gram ini akan berjalan dalam sebuah plastik silinder yang berputar, mirip seperti hamster dengan rodanya. Bedanya, Evolta berjalan sambil menarik gerobak yang sesungguhnya adalah baterai Evolta 12 AA untuk sumber energinya.
Dengan kecepatan mencapai dua hingga tiga meter per jam, robot yang dikendalikan dengan remote control ini diperkirakan akan tiba di Kyoto pada 10 Desember 2010, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 49 hari.
Evolta dijadwalkan akan menjelajah jalanan bersejarah seperti Tokaido yang legendaris dan jalur kuno yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto. Tradisi menempuh perjalanan dengan berjalan kaki telah dirayakan selama berabad-abad oleh para seniman di Jepang. Inilah yang juga akan dilakukan oleh Evolta.
Robot mungil Evolta akan menempuh perjalanan sesuai peraturan penyelenggara acara. Misalnya saja, dia hanya berjalan di waktu siang hari, hanya boleh mengisi ulang baterainya satu kali dalam sehari dan tidak diperkenakan berjalan saat cuaca hujan. Semua aktivitas Evolta dimonitor oleh tim melalui sebuah komputer dari jarak jauh.
Tim perancang Robot Evolta berharap, Robot mungil ini bisa sampai ke Kyoto tepat waktu dan kembali memenangkan penghargaan Guinness World Records. Jika berhasil, aksinya kali ini akan membuat Evolta menjadi robot humanoid pertama yang berjalan menjelajahi jalanan bersejarah Jepang
Referensi : www.kaskus.com
Kelas : 2EB01
Robot Asal Jepang Yang Siap Pecahkan Rekor Didunia
Evolta, robot yang menjadi maskot perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic, pernah menerima penghargaan Guinness World Records. Robot ini kembali akan memukau publik dengan menjelajah jalanan Jepang dengan melakukan long march sejauh 300 mil atau tepatnya sekitar 482 kilometer dari Tokyo ke Kyoto.
Seperti yang dilansir oleh Panasonic, dalam video-nya, Evolta hadir berbentuk robot humanoid mungil yang menarik gerobak roda dua ala zaman pertengahan daihachiguruma,Jepang.
Robot dengan tinggi hanya sekitar 17 cm dan berat 997 gram ini akan berjalan dalam sebuah plastik silinder yang berputar, mirip seperti hamster dengan rodanya. Bedanya, Evolta berjalan sambil menarik gerobak yang sesungguhnya adalah baterai Evolta 12 AA untuk sumber energinya.
Dengan kecepatan mencapai dua hingga tiga meter per jam, robot yang dikendalikan dengan remote control ini diperkirakan akan tiba di Kyoto pada 10 Desember 2010, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 49 hari.
Evolta dijadwalkan akan menjelajah jalanan bersejarah seperti Tokaido yang legendaris dan jalur kuno yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto. Tradisi menempuh perjalanan dengan berjalan kaki telah dirayakan selama berabad-abad oleh para seniman di Jepang. Inilah yang juga akan dilakukan oleh Evolta.
Robot mungil Evolta akan menempuh perjalanan sesuai peraturan penyelenggara acara. Misalnya saja, dia hanya berjalan di waktu siang hari, hanya boleh mengisi ulang baterainya satu kali dalam sehari dan tidak diperkenakan berjalan saat cuaca hujan. Semua aktivitas Evolta dimonitor oleh tim melalui sebuah komputer dari jarak jauh.
Tim perancang Robot Evolta berharap, Robot mungil ini bisa sampai ke Kyoto tepat waktu dan kembali memenangkan penghargaan Guinness World Records. Jika berhasil, aksinya kali ini akan membuat Evolta menjadi robot humanoid pertama yang berjalan menjelajahi jalanan bersejarah Jepang
Referensi : www.kaskus.com
Pelabuhan Kaohsiung, Terobosan Arsitektur Terbaru yang sangat megah
Nama : Deny Kurnia Putra
Kelas : 2EB01
Pelabuhan Kaohsiung, Terobosan Arsitektur Terbaru yang sangat megah
Berbasis di Los Angeles HMC Arsitek bersama dengan usulan mereka untuk Pelabuhan Kaohsiung dan Cruise Service Terminal Persaingan di Taiwan. Mereka dipilih sebagai salah satu dari lima finalis. Lebih banyak gambar dan siaran pers.
Proposal HMC Architects visi gateway ikon ke Kota Kaohsiung, dan lensa ke dalam dunia-luar divisualisasikan dari dalam. Ini menciptakan sebuah datum perkotaan baru yang mengundang sikap-untuk memungkinkan koneksi baru antara pengunjung, warga, dan Kota Kaohsiung. gateway ini dirancang untuk melayani sebagai dorongan fisik dan ekonomis untuk tujuan City transformasi tepi laut dari masa lalu industri menjadi masa depan yang mengundang.
Para 300.000 diusulkan-SF, terminal delapan-cerita efisien, adaptif, dan jelas sementara membina ruang puitis dan interaktif yang memeluk suatu kebetulan perkotaan bersemangat. Program ini terdiri dari pelayaran dan terminal feri internasional, garasi 700-ruang parkir bawah tanah, dan Port kantor Biro. Dalam sebuah pencarian ketenangan dalam kesempatan perjalanan, ruang interior bermandikan cahaya alami dengan nyaman dan pemandangan ke laut dan kota untuk menciptakan sebuah pengalaman mengangkat untuk pelancong maritim dan komuter. transparansi Its mengoptimalkan cara-menemukan, merupakan elemen kunci dalam pergerakan manusia mitigasi, memungkinkan bangunan untuk secara efektif merangkul gerakan konstan pengguna dan mengakomodasi masuknya sesekali mendadak volume penumpang kapal pesiar besar.
Sebagai struktur berkelanjutan yang bergema mulus dengan konteksnya, desain bangunan diukir oleh kekuatan alam. diperhitungkan amplop Its memiringkan eksterior shading diri erat mengkalibrasi dengan path dari matahari dan angin untuk memungkinkan gedung ini kaca sebagian besar untuk mencapai kinerja energi yang luar biasa. The boardwalk ditinggikan luas dan atap hijau mempromosikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan penanaman indeks hijau untuk memungkinkan desain untuk target EEWH sertifikasi Silver. Desain juga memenuhi syarat untuk sertifikasi LEED Gold dan dapat mencapai sertifikasi LEED Platinum dengan evaluasi lebih lanjut.
Ref : www.kaskus.com
Kelas : 2EB01
Pelabuhan Kaohsiung, Terobosan Arsitektur Terbaru yang sangat megah
Berbasis di Los Angeles HMC Arsitek bersama dengan usulan mereka untuk Pelabuhan Kaohsiung dan Cruise Service Terminal Persaingan di Taiwan. Mereka dipilih sebagai salah satu dari lima finalis. Lebih banyak gambar dan siaran pers.
Proposal HMC Architects visi gateway ikon ke Kota Kaohsiung, dan lensa ke dalam dunia-luar divisualisasikan dari dalam. Ini menciptakan sebuah datum perkotaan baru yang mengundang sikap-untuk memungkinkan koneksi baru antara pengunjung, warga, dan Kota Kaohsiung. gateway ini dirancang untuk melayani sebagai dorongan fisik dan ekonomis untuk tujuan City transformasi tepi laut dari masa lalu industri menjadi masa depan yang mengundang.
Para 300.000 diusulkan-SF, terminal delapan-cerita efisien, adaptif, dan jelas sementara membina ruang puitis dan interaktif yang memeluk suatu kebetulan perkotaan bersemangat. Program ini terdiri dari pelayaran dan terminal feri internasional, garasi 700-ruang parkir bawah tanah, dan Port kantor Biro. Dalam sebuah pencarian ketenangan dalam kesempatan perjalanan, ruang interior bermandikan cahaya alami dengan nyaman dan pemandangan ke laut dan kota untuk menciptakan sebuah pengalaman mengangkat untuk pelancong maritim dan komuter. transparansi Its mengoptimalkan cara-menemukan, merupakan elemen kunci dalam pergerakan manusia mitigasi, memungkinkan bangunan untuk secara efektif merangkul gerakan konstan pengguna dan mengakomodasi masuknya sesekali mendadak volume penumpang kapal pesiar besar.
Sebagai struktur berkelanjutan yang bergema mulus dengan konteksnya, desain bangunan diukir oleh kekuatan alam. diperhitungkan amplop Its memiringkan eksterior shading diri erat mengkalibrasi dengan path dari matahari dan angin untuk memungkinkan gedung ini kaca sebagian besar untuk mencapai kinerja energi yang luar biasa. The boardwalk ditinggikan luas dan atap hijau mempromosikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan penanaman indeks hijau untuk memungkinkan desain untuk target EEWH sertifikasi Silver. Desain juga memenuhi syarat untuk sertifikasi LEED Gold dan dapat mencapai sertifikasi LEED Platinum dengan evaluasi lebih lanjut.
Ref : www.kaskus.com
Selasa, 02 November 2010
Flu Burung
Ada dugaan kuat perjalannnya melalui Jalur Pantura-Indonesia, khususnya Kabupaten Indramayu yang menjadi daerah yang rawan terhadap berjangkitnya virus penyebab penyakit berbahaya flu burung. Hal itu disebabkan wilayah udaranya selama ini jadi jalur lalu lintas migrasi jutaan burung setiap pergantian musim. Burung dari Australia atau Eropa, dalam perjalanan migrasinya yang menempuh ribuan kilometer, mengambil Kepulauan Rakit sebagai tempat peristirahatan atau transit. Pulau Rakit Utara, Gosong dan Rakit Selatan atau Pulau Biawak menjadi tempat persinggahan burung-burung itu. Di pulau-pulau itu, jutaan ekor burung tinggal cukup lama, 2-2,5 bulan. Di tempat peristirahatan itu, burung – burung bereproduksi, kawin dan banyak juga yang sampai menetaskan telurnya.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Virus ini kemudian dikeluarkan bersama kotoran, dan infeksi akan terjadi bila orang mendekatinya. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.
Flu burung (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Bahkan dapat menyebar antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Seperti halnya influensa, flu burung ini sangat mudah bermutasi.
Orang yang terserang flu burung menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa, antara lain demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas dan kadang-kadang disertai diare, tetapi kondisinya sangat cepat menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, penderita bisa meninggal.
Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang tercemar virus itu. Belum ada bukti terjadinya penularan dari manusia ke manusia. Dan juga belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.
Saat ini, strain yang paling virulen penyebab flu burung adalah strain H5N1. Dari hasil studi yang ada menunjukkan, unggas yang sakit (oleh Influenza A H5N1) dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama, tapi mati pada pemanasan 600 derajad celcius selama 30 menit. Virus ini sendiri mempunyai masa inkubasi selama 1–3 hari.
Secara umum, gejala klinis serangan virus itu adalah gejala seperti flu pada umumnya, yaitu demam, batuk,sesak dan sakit tenggorokan, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas, dan dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan terjadinya peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, setiap kasus flu yang menderita pneumonia dengan faktor risiko kontak dengan unggas pada daerah yang sedang terjadi KLB “flu burung” sebaiknya segera diperiksakan pada rumah sakit rujukan flu burung untuk segera dirawat dan diambil spesimennya, sampai kasus tersebut dapat dibuktikan bukan flu burung.
Flu burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak belum begitu kuat.
Kemampuan virus flu burung adalah membangkitkan hampir keseluruhan respon “bunuh diri” dalam sistem imunitas tubuh manusia. Semakin banyak virus itu terreplikasi, semakin banyak pula sitokin protein yang memicu untuk peningkatan respons imunitas yang memainkan peran penting dalam peradangan yang diproduksi tubuh. Sitokin yang membanjiri aliran darah, karena virus yang bertambah banyak, justru melukai jaringan-jaringan dalam tubuh,sehingga terjadi efek bunuh diri.
Upaya pencegahan penularan tentu saja dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan beberapa tindakan seperti:
a.Mencuci tangan dengan sabun cair pada air yang mengalir sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan.
b.Melaksanakan kebersihan lingkungan
c.Melakukan kebersihan diri
d.Tiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata khusus)
e.Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas, seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
f.Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
g.Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
h.Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak dengan suhu 800 derajad celcius selama satu menit, telur unggas dipanaskan dengan suhu 640 derajad celcius selama lima menit
Untuk pengobatan sementara, penderita bisa diberikan obat antivirus Oseltamivir (75mg/kaps), antibiotik dan analgetik. Sebagai pedoman, petugas medis dan paramedis dalam penanganan flu burung bisa merujuk kepada Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta (Prosedur Tetap Penanganan Penderita Flu Burung)
http://thepatria.wordpress.com/2010/06/17/fenomena-flu-burung-di-indonesia/ , Dr H Ilham Patu , SpBs ( flu burung di Indonesia
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Virus ini kemudian dikeluarkan bersama kotoran, dan infeksi akan terjadi bila orang mendekatinya. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.
Flu burung (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Bahkan dapat menyebar antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Seperti halnya influensa, flu burung ini sangat mudah bermutasi.
Orang yang terserang flu burung menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa, antara lain demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas dan kadang-kadang disertai diare, tetapi kondisinya sangat cepat menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, penderita bisa meninggal.
Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang tercemar virus itu. Belum ada bukti terjadinya penularan dari manusia ke manusia. Dan juga belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.
Saat ini, strain yang paling virulen penyebab flu burung adalah strain H5N1. Dari hasil studi yang ada menunjukkan, unggas yang sakit (oleh Influenza A H5N1) dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama, tapi mati pada pemanasan 600 derajad celcius selama 30 menit. Virus ini sendiri mempunyai masa inkubasi selama 1–3 hari.
Secara umum, gejala klinis serangan virus itu adalah gejala seperti flu pada umumnya, yaitu demam, batuk,sesak dan sakit tenggorokan, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas, dan dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan terjadinya peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, setiap kasus flu yang menderita pneumonia dengan faktor risiko kontak dengan unggas pada daerah yang sedang terjadi KLB “flu burung” sebaiknya segera diperiksakan pada rumah sakit rujukan flu burung untuk segera dirawat dan diambil spesimennya, sampai kasus tersebut dapat dibuktikan bukan flu burung.
Flu burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak belum begitu kuat.
Kemampuan virus flu burung adalah membangkitkan hampir keseluruhan respon “bunuh diri” dalam sistem imunitas tubuh manusia. Semakin banyak virus itu terreplikasi, semakin banyak pula sitokin protein yang memicu untuk peningkatan respons imunitas yang memainkan peran penting dalam peradangan yang diproduksi tubuh. Sitokin yang membanjiri aliran darah, karena virus yang bertambah banyak, justru melukai jaringan-jaringan dalam tubuh,sehingga terjadi efek bunuh diri.
Upaya pencegahan penularan tentu saja dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan beberapa tindakan seperti:
a.Mencuci tangan dengan sabun cair pada air yang mengalir sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan.
b.Melaksanakan kebersihan lingkungan
c.Melakukan kebersihan diri
d.Tiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata khusus)
e.Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas, seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
f.Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
g.Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
h.Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak dengan suhu 800 derajad celcius selama satu menit, telur unggas dipanaskan dengan suhu 640 derajad celcius selama lima menit
Untuk pengobatan sementara, penderita bisa diberikan obat antivirus Oseltamivir (75mg/kaps), antibiotik dan analgetik. Sebagai pedoman, petugas medis dan paramedis dalam penanganan flu burung bisa merujuk kepada Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta (Prosedur Tetap Penanganan Penderita Flu Burung)
http://thepatria.wordpress.com/2010/06/17/fenomena-flu-burung-di-indonesia/ , Dr H Ilham Patu , SpBs ( flu burung di Indonesia
Bahan Bakar Gas Untuk Sepeda Motor
Penggemar otomotif banyak yang paham manakala bensin digantikan elpiji dapat menjalankan mesin kendaraan seperti sepeda motor. Hasilnya akan lebih irit dan ramah lingkungan. Tetapi, faktanya masih terlampau sedikit orang yang berani mengaplikasikannya.Kalau tidak tahu tekniknya, tabung elpiji untuk bahan bakar sepeda motor itu bisa meledak dan mencelakakan orang di sekitarnya,” kata Soelaiman Budi Sunarto, pendiri Koperasi Serba Usaha (KSU) Agro Makmur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sekarang ini elpiji dalam kemasan tabung kecil ukuran tiga kilogram sangat mudah dijumpai. Tetapi, masih saja belum begitu banyak orang yang mengenal teknik konversi bensin menjadi elpiji untuk menjalankan mesin sepeda motor.Budi sejak tahun 1998 membentuk perusahaan Agro Makmur di Desa Doplang, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Ia mengembangkan teknologi energi yang ramah lingkungan berbahan dasar bio-etanol dan metana atau biogas. Dilengkapi pula pembuatan sarana produksinya, seperti alat biogas konsumsi sampah untuk mengubah sampah organik kering menjadi metana atau sarana untuk pemakaian bio-etanol dengan kompor berbahan bakar hemat etanol.
Sejak 2009 ditemukan elpiji untuk bahan bakar sepeda motor. Satu kilogram elpiji sudah diuji coba mampu untuk menjalankan sepeda motor sejauh 100 kilometer sampai 200 kilometer. Jarak tempuh sejauh itu akan bergantung pada beban penumpang dan kelandaian jalan yang ditempuh.
Membran
Elpiji tidak bisa serta-merta dialirkan begitu saja ke ruang pembakaran mesin sepeda motor. Jika dilakukan asal-asalan, percikan api pada ruang pembakaran akan merembet menuju sumber elpiji, meledaklah tabung elpiji itu.Budi mengatakan, kuncinya terletak pada membran. Membran terbuat dari tabung besi yang berfungsi menyimpan stok elpiji sebelum masuk ruang pembakaran melalui karburator. Kemudian karburator itu dimodifikasi. Tidak terlampau rumit memodifikasinya, tinggal menanggalkan fungsi pelampungnya. Fungsi pelampung di gantikan dengan membran itu.”Hanya dua hal itu yang harus dilakukan. Jangan sekali-kali mencoba mengalirkan elpiji langsung menuju ruang pembakaran melalui karburator. Percikan api akan menjalar ke mana-mana, tabung elpiji akan meledak,” kata Budi.
Katup penyaluran gas
Untuk uji kelayakan membran, Budi dibantu peneliti dari Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Suryadi. Menurut Suryadi, prinsip kerja membran menggantikan fungsi pelampung dengan mempertimbangkan fleksibilitas bahan.Membran dibuat dengan tabung besi berdiameter 8 sentimeter dengan panjang sekitar 4 sentimeter. Pada permukaan atas dan bawah tabung membran diberikan lapisan karet. Supaya tidak bocor, permukaan karetdilapisi dengan pelat besi tipis. Dari tabung membran itu disediakan katup penyaluran gas ke karburator.
Menurut Suryadi, dalam pengujian kelayakan membran, daya tahan terhadap tekanan dipersyaratkan minimal mencapai 12 bar. Ini untuk mengantisipasi kekuatan tekanan elpiji yang berasal dari tabung elpiji.Batas kemampuan menahan pada membran 12 bar itu untuk melampaui tekanan pada tabung elpiji yang hanya 10 bar.Setelah elpiji mengalir ke karburator menuju ruang pembakaran, akan dibaurkan dengan udara. Mengenai komposisinya, secara umum pada sepeda motor bensin berbanding 1 untuk kapasitas bensin dengan 13 sampai 15 kapasitas udara.
Menurut Budi, berbeda halnya dengan komposisi yang dibutuhkan pada elpiji dengan udara. Komposisinya berbanding 1 untuk kapasitas elpiji dan 5 sampai 18 kapasitas udara.Rinciannya demikian. Untuk start atau menyalakan mesin motor, dibutuhkan komposisi 1 untuk elpiji dan 5 untuk udara (1 : 5). Selanjutnya, untuk mesin menyala stasioner dengan komposisi 1 : 8.Menuju akselerasi mesin komposisinya naik 1 : 12 dan menjadi 1 : 18 saat berjalan normal.Harga ritel elpiji 3 kilogram di pasaran Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per tabung. Harga ini setara dengan sekitar 3,3 liter bensin (dengan harga Rp 4.500 per liter).
Menurut Suryadi, kisaran jarak tempuh 1 kilogram elpiji itu bisa 100 sampai 200 kilometer. Maka, satu tabung 3 kilogram elpiji bisa untuk jarak tempuh berkisar 300 sampai 600 kilometer, sedangkan 3,3 liter bensin hanya untuk sekitar 100 kilometer.”Elpiji terbuat dari butana dan propana yang masih tergolong mahal jika dibandingkan metana yang bisa dihasilkan melalui pembakaran anaerob sampah organik kering,” kata Suryadi.Metana, menurut Suryadi, masa depan bahan bakar kendaraan. Hanya saja saat ini pengepakan dan distribusinya masih menjadi kendala.
Motor Bensin Lebih Efisien Pakai Elpiji
Bahan bakar bensin untuk sepeda motor dapat dikonversi dengan elpiji. Berdasarkan uji coba praktisi energi alternatif, daya tempuh penggunaan 1 kilogram elpiji bisa mencapai 200 kilometer. “Secara teori, penggunaan elpiji atau bahan bakar gas lainnya bisa menggantikan bahan bakar minyak untuk mesin kendaraan,” kata Kepala Balai Besar Teknologi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Oktaufik.
Menurut Oktaufik, gas belum populer digunakan. Kendala implementasinya terletak pada persoalan distribusinya. Bahan bakar cair paling menunjang proses distribusinya, sedangkan bahan bakar gas lebih rumit. “Tetapi, teknologi pengemasan gas seperti tabung elpiji 3 kilogram seperti sekarang makin memudahkan distribusi gas,” kata Oktaufik.
BPPT, menurut Oktaufik, pernah mengonversi bahan bakar diesel dengan elpiji di Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu. Saat itu terjadi kelebihan pasokan elpiji sehingga dimanfaatkan PLN untuk membangkitkan listrik. ”Efisiensi saat itu terjadi, bisa menghemat 30 persen,” kata Oktaufik.
Praktisi energi alternatif Soelaiman Budi Sunarto, pendiri PT Agro Makmur Karanganyar, Jawa Tengah, menyampaikan telah berhasil menguji coba penggunaan elpiji untuk sepeda motor. Hasilnya, 1 kilogram elpiji bisa untuk menempuh jarak sekitar 200 kilometer, yang berarti sangat efisien.
Peralatan yang dibutuhkan berupa tabung membran. Kegunaannya untuk membatasi stok elpiji ke ruang pembakaran, sekaligus sebagai penyekat percikan api. Tabung membran dirancang dengan besi bekas pompa berdiameter 8 sentimeter dengan ukuran panjang tabung 4 sentimeter. Pada permukaan tabung membran dilapisi karet dan pelat seng 0,8 miligram berat jenisnya agar fleksibel bila terkena panas. “Saya baru bisa memproduksi tabung membran itu belasan jumlahnya,” kata Budi.
(kompas.com)
http://thepatria.wordpress.com/2010/07/19/gas-bahan-bakar-untuk-sepeda-motor/
Sekarang ini elpiji dalam kemasan tabung kecil ukuran tiga kilogram sangat mudah dijumpai. Tetapi, masih saja belum begitu banyak orang yang mengenal teknik konversi bensin menjadi elpiji untuk menjalankan mesin sepeda motor.Budi sejak tahun 1998 membentuk perusahaan Agro Makmur di Desa Doplang, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Ia mengembangkan teknologi energi yang ramah lingkungan berbahan dasar bio-etanol dan metana atau biogas. Dilengkapi pula pembuatan sarana produksinya, seperti alat biogas konsumsi sampah untuk mengubah sampah organik kering menjadi metana atau sarana untuk pemakaian bio-etanol dengan kompor berbahan bakar hemat etanol.
Sejak 2009 ditemukan elpiji untuk bahan bakar sepeda motor. Satu kilogram elpiji sudah diuji coba mampu untuk menjalankan sepeda motor sejauh 100 kilometer sampai 200 kilometer. Jarak tempuh sejauh itu akan bergantung pada beban penumpang dan kelandaian jalan yang ditempuh.
Membran
Elpiji tidak bisa serta-merta dialirkan begitu saja ke ruang pembakaran mesin sepeda motor. Jika dilakukan asal-asalan, percikan api pada ruang pembakaran akan merembet menuju sumber elpiji, meledaklah tabung elpiji itu.Budi mengatakan, kuncinya terletak pada membran. Membran terbuat dari tabung besi yang berfungsi menyimpan stok elpiji sebelum masuk ruang pembakaran melalui karburator. Kemudian karburator itu dimodifikasi. Tidak terlampau rumit memodifikasinya, tinggal menanggalkan fungsi pelampungnya. Fungsi pelampung di gantikan dengan membran itu.”Hanya dua hal itu yang harus dilakukan. Jangan sekali-kali mencoba mengalirkan elpiji langsung menuju ruang pembakaran melalui karburator. Percikan api akan menjalar ke mana-mana, tabung elpiji akan meledak,” kata Budi.
Katup penyaluran gas
Untuk uji kelayakan membran, Budi dibantu peneliti dari Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Suryadi. Menurut Suryadi, prinsip kerja membran menggantikan fungsi pelampung dengan mempertimbangkan fleksibilitas bahan.Membran dibuat dengan tabung besi berdiameter 8 sentimeter dengan panjang sekitar 4 sentimeter. Pada permukaan atas dan bawah tabung membran diberikan lapisan karet. Supaya tidak bocor, permukaan karetdilapisi dengan pelat besi tipis. Dari tabung membran itu disediakan katup penyaluran gas ke karburator.
Menurut Suryadi, dalam pengujian kelayakan membran, daya tahan terhadap tekanan dipersyaratkan minimal mencapai 12 bar. Ini untuk mengantisipasi kekuatan tekanan elpiji yang berasal dari tabung elpiji.Batas kemampuan menahan pada membran 12 bar itu untuk melampaui tekanan pada tabung elpiji yang hanya 10 bar.Setelah elpiji mengalir ke karburator menuju ruang pembakaran, akan dibaurkan dengan udara. Mengenai komposisinya, secara umum pada sepeda motor bensin berbanding 1 untuk kapasitas bensin dengan 13 sampai 15 kapasitas udara.
Menurut Budi, berbeda halnya dengan komposisi yang dibutuhkan pada elpiji dengan udara. Komposisinya berbanding 1 untuk kapasitas elpiji dan 5 sampai 18 kapasitas udara.Rinciannya demikian. Untuk start atau menyalakan mesin motor, dibutuhkan komposisi 1 untuk elpiji dan 5 untuk udara (1 : 5). Selanjutnya, untuk mesin menyala stasioner dengan komposisi 1 : 8.Menuju akselerasi mesin komposisinya naik 1 : 12 dan menjadi 1 : 18 saat berjalan normal.Harga ritel elpiji 3 kilogram di pasaran Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per tabung. Harga ini setara dengan sekitar 3,3 liter bensin (dengan harga Rp 4.500 per liter).
Menurut Suryadi, kisaran jarak tempuh 1 kilogram elpiji itu bisa 100 sampai 200 kilometer. Maka, satu tabung 3 kilogram elpiji bisa untuk jarak tempuh berkisar 300 sampai 600 kilometer, sedangkan 3,3 liter bensin hanya untuk sekitar 100 kilometer.”Elpiji terbuat dari butana dan propana yang masih tergolong mahal jika dibandingkan metana yang bisa dihasilkan melalui pembakaran anaerob sampah organik kering,” kata Suryadi.Metana, menurut Suryadi, masa depan bahan bakar kendaraan. Hanya saja saat ini pengepakan dan distribusinya masih menjadi kendala.
Motor Bensin Lebih Efisien Pakai Elpiji
Bahan bakar bensin untuk sepeda motor dapat dikonversi dengan elpiji. Berdasarkan uji coba praktisi energi alternatif, daya tempuh penggunaan 1 kilogram elpiji bisa mencapai 200 kilometer. “Secara teori, penggunaan elpiji atau bahan bakar gas lainnya bisa menggantikan bahan bakar minyak untuk mesin kendaraan,” kata Kepala Balai Besar Teknologi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Oktaufik.
Menurut Oktaufik, gas belum populer digunakan. Kendala implementasinya terletak pada persoalan distribusinya. Bahan bakar cair paling menunjang proses distribusinya, sedangkan bahan bakar gas lebih rumit. “Tetapi, teknologi pengemasan gas seperti tabung elpiji 3 kilogram seperti sekarang makin memudahkan distribusi gas,” kata Oktaufik.
BPPT, menurut Oktaufik, pernah mengonversi bahan bakar diesel dengan elpiji di Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu. Saat itu terjadi kelebihan pasokan elpiji sehingga dimanfaatkan PLN untuk membangkitkan listrik. ”Efisiensi saat itu terjadi, bisa menghemat 30 persen,” kata Oktaufik.
Praktisi energi alternatif Soelaiman Budi Sunarto, pendiri PT Agro Makmur Karanganyar, Jawa Tengah, menyampaikan telah berhasil menguji coba penggunaan elpiji untuk sepeda motor. Hasilnya, 1 kilogram elpiji bisa untuk menempuh jarak sekitar 200 kilometer, yang berarti sangat efisien.
Peralatan yang dibutuhkan berupa tabung membran. Kegunaannya untuk membatasi stok elpiji ke ruang pembakaran, sekaligus sebagai penyekat percikan api. Tabung membran dirancang dengan besi bekas pompa berdiameter 8 sentimeter dengan ukuran panjang tabung 4 sentimeter. Pada permukaan tabung membran dilapisi karet dan pelat seng 0,8 miligram berat jenisnya agar fleksibel bila terkena panas. “Saya baru bisa memproduksi tabung membran itu belasan jumlahnya,” kata Budi.
(kompas.com)
http://thepatria.wordpress.com/2010/07/19/gas-bahan-bakar-untuk-sepeda-motor/
Rabu, 20 Oktober 2010
bagaimana koperasi menghadapi pasar global ????
Nama : Deny Kurnia Putra
NPM : 26209020
Kelas : 2EB01
Soal :
Bagaimana cara koperasi menghadapi pasar global ?
Jawab :
Kita mengetahui sekarang di pasar global terjadi persaingan yang sangat ketat , jika kita tidak mengetahui situasi pasar maka kita akan kalah dari pesaing bisnis lainnya apalagi dengan tingkat teknologi yang semakin lama semakin tinggi. Supaya kita bisa masuk / menghadapi pasar global sebaiknya kita / koperasi menetapkan strategi pengembangan usaha. Srategi tidak hanya dengan modal yang besar atau menambahan modal tetapi kita harus bisa mencari peluang-peluang usaha yang bisa meningkatkan usaha koperasi kita atau kita bisa menciptakan inovatif atau diversfikasi yang sama sekali masih belum ada oleh pesaing bisnis lainnya.
Strategi adalah rencana yang merupakan satu kesatuan bersifat luas dan terpadu yang menghadapkan keunggulan strategis koperasi terhadap tantangan-tantangan lingkungan. Strategi di disain untuk memastikan bahwa tujuan poko koperasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang semestinya. Pengembangan usaha koperasi pada masa-masa mendatang akan menghadapi sejumlah tantangan yang besar. Tantangan ini bersumber dari tuntunan pembangunan ekonomi domestic , perubhan lingkungan ekonomi internasional baik karena pengaruh liberalisasi ekonomi maupun karena perubahan fundamental pasar internasional.
Kenyataannya , koperasi sebagai terobosan kelembagaan masih belum sepenuhnya menjadi organisasi bisnis yang sejajar dengan swasta. Secara ideal-normatif , koperasi diharapkan mampu berperan sebagai organisasi bisnis Pembina bagi berbagai aktivitas para anggotanya. Untuk memberdayakan potensi bisnis dalam koperasi agar mempunyai prospek yang bagus , maka penentuan strategi pengembangan usaha koperasi menggunakan pendekatan professional yang berwawasan kemandirian.
Pendekatan professional berarti proses penuangan rencana pengembangan dilakukan lewat cara atau prosedur keilmuan. Cara tersebut dilaksanakan lewat beberapa rahapan yaitu :
a. Tahapan analisis
Tahapan analisis merupakan langkah awal yang perlu diambil sebelum strategi disusun menjadi rumusan yang formal. Analisis yang dilakukan meliputi lingkungan baik eksternal seperti kondisi ekonomi makro dan lingkungan bisnis , maupun internal sepeti manajemen dan organisasi, financial , pemasaran , sumber daya manusia dan teknis dalam kaitan usaha yang akan di kembangkan. Hasil analisis factor eksternal dan internal membuahkn rumusan tentang keunggulan dan kelemahan dalam kondisi persaingan untuk bidang usaha yang sama.
b. Tahapan penetapan rencana pengembangan
Tahapan penetapan rencana pengembangan meliputi menetapkan misi usaha dan menetapkan sosok atau profil pengembangan. Misi diharapkan menjadi tujuan ideal dari rencana usaha yang akan dibuka atau dikembangkan. Misi usaha harus sesuai dengan misi badan usaha koperasi yang tertuang dalam anggaran dasar. Menetapkan sosok atau profil pengembangan usaha dapat berupa pengembangan dari usaha yang sudah ada ( ekspansi ) dan menentukan usaha baru ( diversifikasi ). Kegiatan ekspansi maupun diversifikasi dapat memunculkan inovatif , artinya menampilkan hal-hal yang sama sekali baru yang masih belum ada pada pesaing. Dari kacamta persaingan bisnis usaha yang inovatif memiliki peluang dan kompetisi yang tinggi.
c. Tahapan menetapkan sasaran usaha
Tahapan menetapkan sasaran usah bertujuan untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan misi badan usaha koperasi yang tetuang dalam anggaran dasar. Sasarannya bisa diidentifikasi dalam kategori :
# Pasar
# Produk Finansial
# Sumber Daya Manusia
Menurut kurun waktunya , sasaran dapat berjangka pendek , menengah dan sasaran berjangka panjang.
d. Tahapan menetapkan program kerja ( action plan )
Tahapan menetapkan program kerja ( action Plan ) merupakan tahap akhir dari penyusunan rencana menghadapi pasar global. Program kerja merupakan penyusunan tindakan cara operasional. Program kerja berisi rumusan operasional tentang apa yang dicapai dan bagaimana prosedur pencapaiannya atau target yang dapat dihasilkan.
Pendekatan propesional berkaitan dengan bagaimana proses atau prosedur penuangan rencana pengembangan.
Sedangkan berwawasan kemandirian berkaitan dengan melibatkan rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan berkaitan rencana pengembangan usaha koperasi untuk menghadapi pasar global. Dalam rapat anggota sebaiknya menampung masukan dari saresehan anggota dengan menggunakan pendekatan Coorperative Member Participation Program ( CMPP ) atau lebih dikenal dengan program partisipasi anggota koperasi.
Proses CMPP merupakan perpaduan antara tradisi social budaya masyarakat dengan proses manajemen yang formal dan terstruktur. Landasan-landasan perencanaan pengembangan usaha di bahas secara mendalam agar mendapatkan kesepakatan diantara kelompok agar memudahkan penentuan strategi alternative guna mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini para anggota membahas secara kritis kendala yang akan dihadapi dalam melaksanakan program yang direncanakan secara realistis.
Dengan beberapa tahapan terseut diharapkan koperasi bisa maju dalam menghadapi persaingan / pasar global. Tetapi koperasi juga harus mensejahterakan anggotanya karna koperasi itu sukses disebabkan oleh anggotanya juga. setelah koperasi sukses di global dia bisa melanjutkan ke pasar internasional yang dimana lebih banyak pesaing bisnis yang lebih menambahkan kompetensi kita untuk menghadapi pasar global maupun internasional. Yang harus kita ingat , koperasi harus selalu menciptakan sesuatu yang berbeda dari pesaing lainnya dan harus bisa membaca peluang dengan beberapa pendekatan salah satunya SWOT.
Sumber : ( Drs. Sonny Sumarsono , MM dimuat di harian Jawa Pos Tanggal 29 Januari 2002 ) , Manejemen Koperasi , penerbit Graha Ilmu .
NPM : 26209020
Kelas : 2EB01
Soal :
Bagaimana cara koperasi menghadapi pasar global ?
Jawab :
Kita mengetahui sekarang di pasar global terjadi persaingan yang sangat ketat , jika kita tidak mengetahui situasi pasar maka kita akan kalah dari pesaing bisnis lainnya apalagi dengan tingkat teknologi yang semakin lama semakin tinggi. Supaya kita bisa masuk / menghadapi pasar global sebaiknya kita / koperasi menetapkan strategi pengembangan usaha. Srategi tidak hanya dengan modal yang besar atau menambahan modal tetapi kita harus bisa mencari peluang-peluang usaha yang bisa meningkatkan usaha koperasi kita atau kita bisa menciptakan inovatif atau diversfikasi yang sama sekali masih belum ada oleh pesaing bisnis lainnya.
Strategi adalah rencana yang merupakan satu kesatuan bersifat luas dan terpadu yang menghadapkan keunggulan strategis koperasi terhadap tantangan-tantangan lingkungan. Strategi di disain untuk memastikan bahwa tujuan poko koperasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang semestinya. Pengembangan usaha koperasi pada masa-masa mendatang akan menghadapi sejumlah tantangan yang besar. Tantangan ini bersumber dari tuntunan pembangunan ekonomi domestic , perubhan lingkungan ekonomi internasional baik karena pengaruh liberalisasi ekonomi maupun karena perubahan fundamental pasar internasional.
Kenyataannya , koperasi sebagai terobosan kelembagaan masih belum sepenuhnya menjadi organisasi bisnis yang sejajar dengan swasta. Secara ideal-normatif , koperasi diharapkan mampu berperan sebagai organisasi bisnis Pembina bagi berbagai aktivitas para anggotanya. Untuk memberdayakan potensi bisnis dalam koperasi agar mempunyai prospek yang bagus , maka penentuan strategi pengembangan usaha koperasi menggunakan pendekatan professional yang berwawasan kemandirian.
Pendekatan professional berarti proses penuangan rencana pengembangan dilakukan lewat cara atau prosedur keilmuan. Cara tersebut dilaksanakan lewat beberapa rahapan yaitu :
a. Tahapan analisis
Tahapan analisis merupakan langkah awal yang perlu diambil sebelum strategi disusun menjadi rumusan yang formal. Analisis yang dilakukan meliputi lingkungan baik eksternal seperti kondisi ekonomi makro dan lingkungan bisnis , maupun internal sepeti manajemen dan organisasi, financial , pemasaran , sumber daya manusia dan teknis dalam kaitan usaha yang akan di kembangkan. Hasil analisis factor eksternal dan internal membuahkn rumusan tentang keunggulan dan kelemahan dalam kondisi persaingan untuk bidang usaha yang sama.
b. Tahapan penetapan rencana pengembangan
Tahapan penetapan rencana pengembangan meliputi menetapkan misi usaha dan menetapkan sosok atau profil pengembangan. Misi diharapkan menjadi tujuan ideal dari rencana usaha yang akan dibuka atau dikembangkan. Misi usaha harus sesuai dengan misi badan usaha koperasi yang tertuang dalam anggaran dasar. Menetapkan sosok atau profil pengembangan usaha dapat berupa pengembangan dari usaha yang sudah ada ( ekspansi ) dan menentukan usaha baru ( diversifikasi ). Kegiatan ekspansi maupun diversifikasi dapat memunculkan inovatif , artinya menampilkan hal-hal yang sama sekali baru yang masih belum ada pada pesaing. Dari kacamta persaingan bisnis usaha yang inovatif memiliki peluang dan kompetisi yang tinggi.
c. Tahapan menetapkan sasaran usaha
Tahapan menetapkan sasaran usah bertujuan untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan misi badan usaha koperasi yang tetuang dalam anggaran dasar. Sasarannya bisa diidentifikasi dalam kategori :
# Pasar
# Produk Finansial
# Sumber Daya Manusia
Menurut kurun waktunya , sasaran dapat berjangka pendek , menengah dan sasaran berjangka panjang.
d. Tahapan menetapkan program kerja ( action plan )
Tahapan menetapkan program kerja ( action Plan ) merupakan tahap akhir dari penyusunan rencana menghadapi pasar global. Program kerja merupakan penyusunan tindakan cara operasional. Program kerja berisi rumusan operasional tentang apa yang dicapai dan bagaimana prosedur pencapaiannya atau target yang dapat dihasilkan.
Pendekatan propesional berkaitan dengan bagaimana proses atau prosedur penuangan rencana pengembangan.
Sedangkan berwawasan kemandirian berkaitan dengan melibatkan rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan berkaitan rencana pengembangan usaha koperasi untuk menghadapi pasar global. Dalam rapat anggota sebaiknya menampung masukan dari saresehan anggota dengan menggunakan pendekatan Coorperative Member Participation Program ( CMPP ) atau lebih dikenal dengan program partisipasi anggota koperasi.
Proses CMPP merupakan perpaduan antara tradisi social budaya masyarakat dengan proses manajemen yang formal dan terstruktur. Landasan-landasan perencanaan pengembangan usaha di bahas secara mendalam agar mendapatkan kesepakatan diantara kelompok agar memudahkan penentuan strategi alternative guna mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini para anggota membahas secara kritis kendala yang akan dihadapi dalam melaksanakan program yang direncanakan secara realistis.
Dengan beberapa tahapan terseut diharapkan koperasi bisa maju dalam menghadapi persaingan / pasar global. Tetapi koperasi juga harus mensejahterakan anggotanya karna koperasi itu sukses disebabkan oleh anggotanya juga. setelah koperasi sukses di global dia bisa melanjutkan ke pasar internasional yang dimana lebih banyak pesaing bisnis yang lebih menambahkan kompetensi kita untuk menghadapi pasar global maupun internasional. Yang harus kita ingat , koperasi harus selalu menciptakan sesuatu yang berbeda dari pesaing lainnya dan harus bisa membaca peluang dengan beberapa pendekatan salah satunya SWOT.
Sumber : ( Drs. Sonny Sumarsono , MM dimuat di harian Jawa Pos Tanggal 29 Januari 2002 ) , Manejemen Koperasi , penerbit Graha Ilmu .
Jumat, 15 Oktober 2010
Deregulasi Bank
Deregulasi Perbankan
Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh struktur kolonial. Bank-bank asing masih merajai kegiatan perbankan nasional, sementara peranan bank-bank nasional dalam negeri masih terlampau kecil. Hingga masa menjelang lahirnya Bank Indonesia pada tahun 1953, pengawasan dan pembinaan bank-bank belum terselenggara. De Javasche Bank adalah bank asing pertama yang dinasionalisasi dan kemudian menjelma menjadi BI sebagai bank sentral Indonesia. Bank Indonesia dengan dukungan pemerintah, melaksanakan kebijakan penertiban bank swasta nasional dengan sasaran mengurangi jumlah bank swasta nasional, karena jumlahnya terlalu banyak dan sebagian besar terdiri atas bank-bank kecil yang sangat lemah dalam permodalan dan manajemen , usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini yaitu mereka menyempitkan kembali syarat-syarat membentuk bank dengan mengeluarkan deregulasi-deregulasi dengan harapan krisis bank dapat berjalan dengan lancar kembali. Adaupun deregulasi-deregulasi yang di keluarkan pemerintah yaitu :
1. Tahun 1983 ( PakJun 83 )
Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor moneter, khususnya perbangkan, lewat kebijakan 1 Juni 1983. Deregulasi ini menyangkut tiga segi:
a. peningkatan daya saing bank pemerintah,
b. penghapusan pagu kredit, dan
c. pengaturan deposito berjangka.
Dalam ketentuan itu, bank pemerintah bebas menentukan suku bunga deposito serta suku bunga kredit. Langkah ini dimaksudkan agar masyarakat yang memiliki dana nganggur tertarik untuk menyimpan di bank pemeintah. Sebab pada saat itu, suku bunga yang ditawarkan oleh bank swasta lebih tinggi ketimbang bank pemerintah. Yaitu 18 persen, sementara bank pemerintah hanya 14-15 persen
2. Tahun 1985
Pemerintah memberlakukan Inpres Nomor 4 Tahun 1985 yang mengalihkan tugas dan wewenang Ditjen Bea dan Cukai (BC) dalam pemeriksaan barang kepada surveyor asing SGS. Ini sama saja dengan pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada pihak asing (SGS) dalam memeriksa barang. Keluarnya Inpres Nomor 4, tak lain sebagai reaksi pemerintah atas penyalahgunaan wewenang oleh BC yang banyak diributkan oleh dunia usaha.
3. Tahun 1988 ( Pakto 88 )
Inilah tahun booming dunia perbankan Indonesia. Bayangkan , hanya dengan modal Rp.10 milyar , seseorang pengusaha punya pengalaman atau tidak sebagai banker , sudah bisa mendirikan bank baru. Maka tak heran lagi berbagai macam bentuk dan nama bank baru bermunculan bagai jamur di musim hujan. Itulah salah satu bentuk kebijakan deregulasi 27 oktober 1988 atau yang dikenal dengan sebutan pakto 88. Tak hanya itu bank asing yang semula hanya beroperasi di Jakarta. Kini bisa merentang sayap atau membuka cabang ke daerah-daerah di luar Jakarta. Sementara untuk mendirikan bank perkeriditan modal yang disetor hanya Rp. 50 juta.
4. Tahun 1990 ( Pakjan 90 )
Pemerintah membuat gebrakan di sector moneter khususnya perbankan. Lewat paket januari 1990 ( Pakjan 90 ) bank-bank umum wajib mengalokasikan 20 persen dari total kreditnya kepada pengusaha lemah. Atau maksimal kredit yang diberikan kepada pengusaha lemah Rp. 200 Juta. Namun , dalam pakjan 90 ini masuk ke dalam kategori usaha lemah adalah usahanya yang breast maksimal Rp.600 Juta.
5. Tahun 1993 ( Pakmei 93 )
Sector moneter kembali disentuh melalui deregulasi Mei 1993. Lewat Pakmei , capital adequency ratio ( CAR ) atau rasio kecukupan modal diperlonggar. dengan peningkatan CAR , bank dipastikan akan lebih leluasa memberkan kridit kepada pihak ketiga. Pemerintah juga menyederhanakan ketentuan loan deposit ratio ( LDR ) atau pemberian kridit kepada pihak ketiga. Dengan ketentuan ini bank hanya diberikan 20 persen untuk menyalurkan kridit kepada grupnya sendiri , yang menarik dari kebijakan ini , KUK dibawah Rp.25 juta dapat digunakan untuk kegiatan tidak produktif.
6. Undang – Undang Perbankan 1992
Dalam perekonomian Indonesia hanya dibedakan antara bank umum dengan bank prekeditan rakyat . beberapa jenis bank menurut perundang-undang sebelumnya diakui keberadaannya seperti misalnya bank pembangunan , bank tabungan dan bank devisa , menurut ketentuan yang berlaku sekarang masih ikategorikan sebagai bank umum.
Kesimpulannya :
Kebijakan pemerintah berupa kebijakan deregulasi di bidang perbankan , khususnya yang tertuang di PAKTO 88 dan PAKJUN 83 , banyak mewarnai lingkungan bisnis perbankan di Indonesia sejak tahun 1983 hingga sekarang. Dampak kedua dari paket tersebut khususnya PAKTO 88 beserta peraturan peraturan pelengkapnya , merajalelanya perbankan di Indonesia. Dengan singkat dapat diketangahkan bahwa unsur-unsur utama pembentuk suasana dunia usaha perbankan yang perlu diamati dan diprakirankan yang terjadinya oleh para manejer bank di Indonesia untuk sisa dasawarsa 90-an, mencakup pada pokoknya kelanjutan kebijakan deregulasi , semakin terbukanya perekonomian Indonesia , gejala globalisasi perekonomian Indonesia , pasang surut aliran modal asing masuk kedalam perekonomian Indonesia dan peningkatan otonomi keuangan kepada pemerintah daerah.
Sumber : www.geogle.com , amerika bankers association , USA ,1971 , manajemen bank umum penerbit gunadarma
Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh struktur kolonial. Bank-bank asing masih merajai kegiatan perbankan nasional, sementara peranan bank-bank nasional dalam negeri masih terlampau kecil. Hingga masa menjelang lahirnya Bank Indonesia pada tahun 1953, pengawasan dan pembinaan bank-bank belum terselenggara. De Javasche Bank adalah bank asing pertama yang dinasionalisasi dan kemudian menjelma menjadi BI sebagai bank sentral Indonesia. Bank Indonesia dengan dukungan pemerintah, melaksanakan kebijakan penertiban bank swasta nasional dengan sasaran mengurangi jumlah bank swasta nasional, karena jumlahnya terlalu banyak dan sebagian besar terdiri atas bank-bank kecil yang sangat lemah dalam permodalan dan manajemen , usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini yaitu mereka menyempitkan kembali syarat-syarat membentuk bank dengan mengeluarkan deregulasi-deregulasi dengan harapan krisis bank dapat berjalan dengan lancar kembali. Adaupun deregulasi-deregulasi yang di keluarkan pemerintah yaitu :
1. Tahun 1983 ( PakJun 83 )
Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di sektor moneter, khususnya perbangkan, lewat kebijakan 1 Juni 1983. Deregulasi ini menyangkut tiga segi:
a. peningkatan daya saing bank pemerintah,
b. penghapusan pagu kredit, dan
c. pengaturan deposito berjangka.
Dalam ketentuan itu, bank pemerintah bebas menentukan suku bunga deposito serta suku bunga kredit. Langkah ini dimaksudkan agar masyarakat yang memiliki dana nganggur tertarik untuk menyimpan di bank pemeintah. Sebab pada saat itu, suku bunga yang ditawarkan oleh bank swasta lebih tinggi ketimbang bank pemerintah. Yaitu 18 persen, sementara bank pemerintah hanya 14-15 persen
2. Tahun 1985
Pemerintah memberlakukan Inpres Nomor 4 Tahun 1985 yang mengalihkan tugas dan wewenang Ditjen Bea dan Cukai (BC) dalam pemeriksaan barang kepada surveyor asing SGS. Ini sama saja dengan pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada pihak asing (SGS) dalam memeriksa barang. Keluarnya Inpres Nomor 4, tak lain sebagai reaksi pemerintah atas penyalahgunaan wewenang oleh BC yang banyak diributkan oleh dunia usaha.
3. Tahun 1988 ( Pakto 88 )
Inilah tahun booming dunia perbankan Indonesia. Bayangkan , hanya dengan modal Rp.10 milyar , seseorang pengusaha punya pengalaman atau tidak sebagai banker , sudah bisa mendirikan bank baru. Maka tak heran lagi berbagai macam bentuk dan nama bank baru bermunculan bagai jamur di musim hujan. Itulah salah satu bentuk kebijakan deregulasi 27 oktober 1988 atau yang dikenal dengan sebutan pakto 88. Tak hanya itu bank asing yang semula hanya beroperasi di Jakarta. Kini bisa merentang sayap atau membuka cabang ke daerah-daerah di luar Jakarta. Sementara untuk mendirikan bank perkeriditan modal yang disetor hanya Rp. 50 juta.
4. Tahun 1990 ( Pakjan 90 )
Pemerintah membuat gebrakan di sector moneter khususnya perbankan. Lewat paket januari 1990 ( Pakjan 90 ) bank-bank umum wajib mengalokasikan 20 persen dari total kreditnya kepada pengusaha lemah. Atau maksimal kredit yang diberikan kepada pengusaha lemah Rp. 200 Juta. Namun , dalam pakjan 90 ini masuk ke dalam kategori usaha lemah adalah usahanya yang breast maksimal Rp.600 Juta.
5. Tahun 1993 ( Pakmei 93 )
Sector moneter kembali disentuh melalui deregulasi Mei 1993. Lewat Pakmei , capital adequency ratio ( CAR ) atau rasio kecukupan modal diperlonggar. dengan peningkatan CAR , bank dipastikan akan lebih leluasa memberkan kridit kepada pihak ketiga. Pemerintah juga menyederhanakan ketentuan loan deposit ratio ( LDR ) atau pemberian kridit kepada pihak ketiga. Dengan ketentuan ini bank hanya diberikan 20 persen untuk menyalurkan kridit kepada grupnya sendiri , yang menarik dari kebijakan ini , KUK dibawah Rp.25 juta dapat digunakan untuk kegiatan tidak produktif.
6. Undang – Undang Perbankan 1992
Dalam perekonomian Indonesia hanya dibedakan antara bank umum dengan bank prekeditan rakyat . beberapa jenis bank menurut perundang-undang sebelumnya diakui keberadaannya seperti misalnya bank pembangunan , bank tabungan dan bank devisa , menurut ketentuan yang berlaku sekarang masih ikategorikan sebagai bank umum.
Kesimpulannya :
Kebijakan pemerintah berupa kebijakan deregulasi di bidang perbankan , khususnya yang tertuang di PAKTO 88 dan PAKJUN 83 , banyak mewarnai lingkungan bisnis perbankan di Indonesia sejak tahun 1983 hingga sekarang. Dampak kedua dari paket tersebut khususnya PAKTO 88 beserta peraturan peraturan pelengkapnya , merajalelanya perbankan di Indonesia. Dengan singkat dapat diketangahkan bahwa unsur-unsur utama pembentuk suasana dunia usaha perbankan yang perlu diamati dan diprakirankan yang terjadinya oleh para manejer bank di Indonesia untuk sisa dasawarsa 90-an, mencakup pada pokoknya kelanjutan kebijakan deregulasi , semakin terbukanya perekonomian Indonesia , gejala globalisasi perekonomian Indonesia , pasang surut aliran modal asing masuk kedalam perekonomian Indonesia dan peningkatan otonomi keuangan kepada pemerintah daerah.
Sumber : www.geogle.com , amerika bankers association , USA ,1971 , manajemen bank umum penerbit gunadarma
Rabu, 06 Oktober 2010
mengurani polusi
Mengurangi Polusi Udara
Sebenarnya ada banyak cara untuk mengurangi polusi udara tergantung kita nya mau pake cara apa.Mobil konvensional, yang menggunakan mesin pembakaran internal, adalah salah satu sumber polusi terbesar, mengingat bahwa ada 700 juta mobil-mobil di dunia. Sebagai pemilik mobil, anda memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan kontribusi mobil Anda untuk polusi. Rencana perjalanan Anda dengan baik. Hal ini akan mengurangi konsumsi bensin, sehingga mengurangi pada polusi udara. Sebagai calon pemilik mobil, Anda memiliki pilihan untuk membelimobilapa.
Selain itu, Anda dapat menggunakan mobil Anda kurang sering, terutama jika Anda tinggal dekat dengan pekerjaan, sekolah atau di mana pun Anda ingin pergi. Bayangkan berapa banyak polusi Anda mencegah cara ini. Anda mungkin ingin pergi ke suatu tempat menggunakan sepeda atau cukup berjalan. Ini adalah cara yang bagus untuk latihan dan menyimpan beberapa dolar dan mengurangi polusi pada saat yang sama. Carpooling juga didorong, yang merupakan alternatif lain.
.
Menjaga kendaraan Anda terawat dengan baik dapat membantu mengurangi polusi secara signifikan. Pastikan ban Anda benar meningkat, sebagai peningkatan traksi membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Dapatkan tuneups mesin mobil dan cek pemeliharaan secara teratur.
Selain itu, kebiasaan mengemudi Anda dapat berdampak pada pencemaran. mengemudi agresif, dicirikan oleh percepatan mendadak dan pengereman keras, mengkonsumsi banyak bahan bakar. Mengemudi di gigi terlalu rendah juga tidak dianjurkan jika Anda memiliki kendaraan transmisimanual.
Ada sejumlah cara sederhana namun pasti untuk mengurangi polusi di rumah. Misalnya, Anda dapat melakukan tindakan konservasi energi seperti memutar lampu dan peralatan saat tidak menggunakan mereka; menanam pohon di sekitar rumah Anda untuk memberikan teduh terutama selama musim panas; menggunakan kipas angin bukan AC; menggantung pakaian luar kering bukan pengering, atau memasang window blinds untuk digunakan selama siang hari, bukanmemutarlampu.
Menggunakan daya menyimpan perangkat dan peralatan dapat membantu mengurangi polusi secara signifikan. lampu neon Compact, misalnya, adalah energi efisien daripada lampu pijar.
Cara lain untuk membantu mengurangi polusi adalah untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali. Bahkan, menggunakan kembali satu kilogram bahan berarti mencegah dua kilogram karbon dioksida dari yang dipancarkan ke atmosfer. Reuse kertas dan bahan plastik. Ada begitu banyak hal yang Anda masih dapat melakukannya dengan mereka. Juga, bukan membuang kaleng aluminium, botol kaca dan barang bekas lainnya, menjual ke toko-toko barang bekas, yang mengirim mereka untuk mendaur ulang tanaman. Anda memotong polusi seperti ini, sementara mendapatkan uang. Saat berbelanja, gunakan tas kanvas bukan plastik baru atau kantong.
Pilihan kecil yang Anda lakukan sehari-hari dapat berarti melakukan cara-cara sederhana untuk mengurangi polusi dan menyelamatkan lingkungan. Dengan membuat pilihan cerdas dan lakukan tindakan yang bertanggung jawab di setiap waktu, Anda membantu menjaga dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup masuk
Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2011491-cara-mudah-mengurangi-polusi-yang/
Sebenarnya ada banyak cara untuk mengurangi polusi udara tergantung kita nya mau pake cara apa.Mobil konvensional, yang menggunakan mesin pembakaran internal, adalah salah satu sumber polusi terbesar, mengingat bahwa ada 700 juta mobil-mobil di dunia. Sebagai pemilik mobil, anda memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan kontribusi mobil Anda untuk polusi. Rencana perjalanan Anda dengan baik. Hal ini akan mengurangi konsumsi bensin, sehingga mengurangi pada polusi udara. Sebagai calon pemilik mobil, Anda memiliki pilihan untuk membelimobilapa.
Selain itu, Anda dapat menggunakan mobil Anda kurang sering, terutama jika Anda tinggal dekat dengan pekerjaan, sekolah atau di mana pun Anda ingin pergi. Bayangkan berapa banyak polusi Anda mencegah cara ini. Anda mungkin ingin pergi ke suatu tempat menggunakan sepeda atau cukup berjalan. Ini adalah cara yang bagus untuk latihan dan menyimpan beberapa dolar dan mengurangi polusi pada saat yang sama. Carpooling juga didorong, yang merupakan alternatif lain.
.
Menjaga kendaraan Anda terawat dengan baik dapat membantu mengurangi polusi secara signifikan. Pastikan ban Anda benar meningkat, sebagai peningkatan traksi membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Dapatkan tuneups mesin mobil dan cek pemeliharaan secara teratur.
Selain itu, kebiasaan mengemudi Anda dapat berdampak pada pencemaran. mengemudi agresif, dicirikan oleh percepatan mendadak dan pengereman keras, mengkonsumsi banyak bahan bakar. Mengemudi di gigi terlalu rendah juga tidak dianjurkan jika Anda memiliki kendaraan transmisimanual.
Ada sejumlah cara sederhana namun pasti untuk mengurangi polusi di rumah. Misalnya, Anda dapat melakukan tindakan konservasi energi seperti memutar lampu dan peralatan saat tidak menggunakan mereka; menanam pohon di sekitar rumah Anda untuk memberikan teduh terutama selama musim panas; menggunakan kipas angin bukan AC; menggantung pakaian luar kering bukan pengering, atau memasang window blinds untuk digunakan selama siang hari, bukanmemutarlampu.
Menggunakan daya menyimpan perangkat dan peralatan dapat membantu mengurangi polusi secara signifikan. lampu neon Compact, misalnya, adalah energi efisien daripada lampu pijar.
Cara lain untuk membantu mengurangi polusi adalah untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali. Bahkan, menggunakan kembali satu kilogram bahan berarti mencegah dua kilogram karbon dioksida dari yang dipancarkan ke atmosfer. Reuse kertas dan bahan plastik. Ada begitu banyak hal yang Anda masih dapat melakukannya dengan mereka. Juga, bukan membuang kaleng aluminium, botol kaca dan barang bekas lainnya, menjual ke toko-toko barang bekas, yang mengirim mereka untuk mendaur ulang tanaman. Anda memotong polusi seperti ini, sementara mendapatkan uang. Saat berbelanja, gunakan tas kanvas bukan plastik baru atau kantong.
Pilihan kecil yang Anda lakukan sehari-hari dapat berarti melakukan cara-cara sederhana untuk mengurangi polusi dan menyelamatkan lingkungan. Dengan membuat pilihan cerdas dan lakukan tindakan yang bertanggung jawab di setiap waktu, Anda membantu menjaga dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup masuk
Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2011491-cara-mudah-mengurangi-polusi-yang/
koperasi
Jika anda jadi presiden apa yang anda lakukan untuk meningkatkan koperasi ?
Jawab :
Jika saya menjadi presiden pertama-tama yang saya lakukan terlebih dahulu adalah mengetahui dan memahami selak beluk dari koperasi seperti : pengertian , tujuan , azaz koperasi dan lain sebagainya. Koperasi adalah : suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan–badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk atau keluar sebagai anggota , dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Adapun tujuan koperasi adalah memejukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju , adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Sedangkan azas koperasi adalah dalam bahasa inggrisnya disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa latin Principium yang berarti basis atau landasan dan inipun bisa mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai : cita-cita utama atau kekuatan/peraturan dari organisasi.
Setelah saya mengetahui seluk beluknya maka untuk tahap selanjutnya atau tahap pengembangannya saya membuat kebijakan atau melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya , adapun kebijakannya adalah :
• Pembangunan koperasi merupakan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berarkar dalam masyarakat.Pembangunan koperasi sebaiknya lebih ditingkatkan dideerah pedesaan seperti mengembangan mutu dan kemampuan dan peranan dalam kehidupan ekonomi di pedesaan.
• Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih professional. Peranan aktif masyarakat dalam menumbuh kembangkan koperasi terus ditingkatkan dengan meningkatkan kesadaran , kegairahan dan kemampuan berkoperasi diseluruh lapisan masyarakat melalui upaya penyuluhan , pendidikan , dan pelatihan.
• Peningkatan koperasi didukung melalui pemberiaan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya disegala sector kegiatan ekonomi baik didalam negri maupun di luar negri dan penciptaan iklim usaha yang mendukung dengan kemudahan memperoleh permodalan. Untuk mengembangkan dan melindungi usaha rakyat yang diselenggarakan dalam wadah koperasi.
• Peningkatan kerja sama antar-koperasi dan antara koperasi dengan usaha Negara dan usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat dan asas kekeluargaan , kebersamaan , kemitraan usaha dan kesetiakawanan , serta saling mendukung dan saling menguntungkan. Potensi koperasi untuk tumbuh menjadi skala usaha besar terus ditingkatkan antara lain melalui perluasan jaringan usaha koperasi , pemilikan saham , keterkaitan dengan usaha hulu dan usaha hilir baik dalam usaha Negara maupun swasta.
Setelah membuat kebijakan koperasi untuk tahap selanjutnya membuat sasaran pembangunan koperasi. Agar dapat bersikap proaktif , koperasi tentu dituntut untuk memiliki rumusan strategi yang jelas. Artinya selain harus memiliki tujuan dan sasaran usaha yang berorientasi ke depan , koperasi juga dituntut untuk merumuskan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Sebagai missal , guna mendukung peningkatan professionalitas usahanya, maka setiap koperasi harus secara tegas menentukan misi perusahaan. Kecendrungan koperasi untuk melakukan diversifikasi usaha semata-mata untuk melayani kebutuhan anggota sebagaimana berlangsung selama ini , tentu perlu dikaji ulang secara sungguh-sungguh.
Sehubungan dengan itu , maka beberapa sasaran utama pengembangan koperasi yang hendak ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan usaha
Pengembangan usaha koperasi lebih ditekankan pada upaya peningkatan kemampuan koperasi dalam menciptakan lapangan usaha dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Diharapkan dengan pengembangan usaha ini koperasi akan dapat meningkatkan skala usahanya , meningkatan daya saing terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya dan meningkatkan akses ke pasar dan pangsa pasar , sehingga koperasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggotanya. Termasuk ke dalam pengertian pengembangan usaha adalah peningkatan kemampuan dibidang organisasi , peningkatan permodalan , peningkatan jaringan usaha dan pemasaran.
b. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia koperasi , dalam kaitan dengan tantangan yang dihadapi oleh koperasi di masa depan adalah masalah utama. Karena itu , koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangan.
c. Peran pemerintah
Pemerintah bekerjasama dengan gerakan koperasi selalu berupaya memainkan peranan yang mendorong pengembangan koperasi. Peran pemerintah diperlukan untuk menyenggarakan pembinaan untuk pengembangan prakarsa dan kreativitas masyarakat. Pemerintah akan melakukan pembinaan kepada kopersi sesuai dengan tingkat kemajuan dan kemampuan koperasi yang diarahkan pada upaya memandirikan koperasi. Dengan demikian pola pembinaannya bersifat kondisional dan situsional. Pemerintah memberikan bimbingan seperti : penyuluhan , konsultasi , penyampaian informasi dan pelatihan sedangkan pemerintah juga memberikan perlindungan seperti : melindungi koperasi yang usaha belum berkembang atau belum mandiri dengan bantuan memberikan permodalan.
d. Kerjasama internasional
Kerjasama internasional di bidang perkoperasian dilakukan misalnya dalam bentuk pertukaran tenaga ahli koperasi dengan Negara-negara lain , kerjasama di bidang konsultasi mengenai usaha dan manajemen koperasi , pendidikan dan pelatihan perkoperasian.
Untuk mewujudkan sasaran diatas kita membutuhkan suatu peranan dari koperasi , peranan koperasi setidak-tidaknya meliputi tiga hal sebagai berikut :pertama, koperasi diharapkan mampu mengakomodasikan dan menggerakan potensi masyarakat golongan ekonomi lemah. Kedua , koperasi adalah lembaga perekonomian yang keberadaannya sanagat diperlukan oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Dan ketiga , koperasi adalah lembaga ekonomi yang diharapkan dapat berperan utama sebagai agen pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya peranan koperasi saja yang harus ditingkatkan tapi pola pembangunan koperasi juga. beberapa pola pembangunan koperasi sebagaimana berikut ini :
1. Modal dan potensi dari dalam negri perlu ditingkatkan untuk mendorong partisipasi golongan ekonomi lemah dalam pembangunan nasional.
2. Koperasi harus dapat memainkan peranan yang lebih besar dan nyata dalam system ekonomi Indonesia.
3. Pengembangan koperasi diperlukan untuk mengurangi terjadinya ketimpangan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pengusaan perekonomian nasional oleh sebagian kecil masyarakat ( yang mempunyai modal ).
4. Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi kecendrungan perubahan lingkungan.
Criteria ini dikemukakan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian besar atau mungkin semua koperasi primer di Indonesia masih belum mempunyai kemampuan untuk memprakirakan segala kemungkinan yang bakal terjadi selama dimasa akan datang.
5. Koperasi harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi bukan koperasi.
Supaya dapat bersaing dengan kekuatan ekonomi lainnya , koperasi harus betul-betul mandiri dan dapat melakukan penjualan/menghasilkan produk yang sangat diferensiasi.
6. Pengurus dan manajer koperasi harus berjiwa wiraswasta.
Supaya koperasi dapat mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan maka para pengurus dan manajernya harus memahami konsep-konsep bisnis secara memadai.
7. Koperasi harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sering dianggap sebagai factor utama (crucial factor) perusahaan-perusahaan besar dan menengah dalam usaha memenangkan persaingan pasar yang semakin erat dalam persaingan.
Sumber :manajemen koperasi ( teori dan praktek ) , sonny sumarsono
Jawab :
Jika saya menjadi presiden pertama-tama yang saya lakukan terlebih dahulu adalah mengetahui dan memahami selak beluk dari koperasi seperti : pengertian , tujuan , azaz koperasi dan lain sebagainya. Koperasi adalah : suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan–badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk atau keluar sebagai anggota , dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Adapun tujuan koperasi adalah memejukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju , adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Sedangkan azas koperasi adalah dalam bahasa inggrisnya disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa latin Principium yang berarti basis atau landasan dan inipun bisa mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai : cita-cita utama atau kekuatan/peraturan dari organisasi.
Setelah saya mengetahui seluk beluknya maka untuk tahap selanjutnya atau tahap pengembangannya saya membuat kebijakan atau melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya , adapun kebijakannya adalah :
• Pembangunan koperasi merupakan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berarkar dalam masyarakat.Pembangunan koperasi sebaiknya lebih ditingkatkan dideerah pedesaan seperti mengembangan mutu dan kemampuan dan peranan dalam kehidupan ekonomi di pedesaan.
• Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih professional. Peranan aktif masyarakat dalam menumbuh kembangkan koperasi terus ditingkatkan dengan meningkatkan kesadaran , kegairahan dan kemampuan berkoperasi diseluruh lapisan masyarakat melalui upaya penyuluhan , pendidikan , dan pelatihan.
• Peningkatan koperasi didukung melalui pemberiaan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya disegala sector kegiatan ekonomi baik didalam negri maupun di luar negri dan penciptaan iklim usaha yang mendukung dengan kemudahan memperoleh permodalan. Untuk mengembangkan dan melindungi usaha rakyat yang diselenggarakan dalam wadah koperasi.
• Peningkatan kerja sama antar-koperasi dan antara koperasi dengan usaha Negara dan usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata untuk mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat dan asas kekeluargaan , kebersamaan , kemitraan usaha dan kesetiakawanan , serta saling mendukung dan saling menguntungkan. Potensi koperasi untuk tumbuh menjadi skala usaha besar terus ditingkatkan antara lain melalui perluasan jaringan usaha koperasi , pemilikan saham , keterkaitan dengan usaha hulu dan usaha hilir baik dalam usaha Negara maupun swasta.
Setelah membuat kebijakan koperasi untuk tahap selanjutnya membuat sasaran pembangunan koperasi. Agar dapat bersikap proaktif , koperasi tentu dituntut untuk memiliki rumusan strategi yang jelas. Artinya selain harus memiliki tujuan dan sasaran usaha yang berorientasi ke depan , koperasi juga dituntut untuk merumuskan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Sebagai missal , guna mendukung peningkatan professionalitas usahanya, maka setiap koperasi harus secara tegas menentukan misi perusahaan. Kecendrungan koperasi untuk melakukan diversifikasi usaha semata-mata untuk melayani kebutuhan anggota sebagaimana berlangsung selama ini , tentu perlu dikaji ulang secara sungguh-sungguh.
Sehubungan dengan itu , maka beberapa sasaran utama pengembangan koperasi yang hendak ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan usaha
Pengembangan usaha koperasi lebih ditekankan pada upaya peningkatan kemampuan koperasi dalam menciptakan lapangan usaha dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Diharapkan dengan pengembangan usaha ini koperasi akan dapat meningkatkan skala usahanya , meningkatan daya saing terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya dan meningkatkan akses ke pasar dan pangsa pasar , sehingga koperasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggotanya. Termasuk ke dalam pengertian pengembangan usaha adalah peningkatan kemampuan dibidang organisasi , peningkatan permodalan , peningkatan jaringan usaha dan pemasaran.
b. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia koperasi , dalam kaitan dengan tantangan yang dihadapi oleh koperasi di masa depan adalah masalah utama. Karena itu , koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangan.
c. Peran pemerintah
Pemerintah bekerjasama dengan gerakan koperasi selalu berupaya memainkan peranan yang mendorong pengembangan koperasi. Peran pemerintah diperlukan untuk menyenggarakan pembinaan untuk pengembangan prakarsa dan kreativitas masyarakat. Pemerintah akan melakukan pembinaan kepada kopersi sesuai dengan tingkat kemajuan dan kemampuan koperasi yang diarahkan pada upaya memandirikan koperasi. Dengan demikian pola pembinaannya bersifat kondisional dan situsional. Pemerintah memberikan bimbingan seperti : penyuluhan , konsultasi , penyampaian informasi dan pelatihan sedangkan pemerintah juga memberikan perlindungan seperti : melindungi koperasi yang usaha belum berkembang atau belum mandiri dengan bantuan memberikan permodalan.
d. Kerjasama internasional
Kerjasama internasional di bidang perkoperasian dilakukan misalnya dalam bentuk pertukaran tenaga ahli koperasi dengan Negara-negara lain , kerjasama di bidang konsultasi mengenai usaha dan manajemen koperasi , pendidikan dan pelatihan perkoperasian.
Untuk mewujudkan sasaran diatas kita membutuhkan suatu peranan dari koperasi , peranan koperasi setidak-tidaknya meliputi tiga hal sebagai berikut :pertama, koperasi diharapkan mampu mengakomodasikan dan menggerakan potensi masyarakat golongan ekonomi lemah. Kedua , koperasi adalah lembaga perekonomian yang keberadaannya sanagat diperlukan oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Dan ketiga , koperasi adalah lembaga ekonomi yang diharapkan dapat berperan utama sebagai agen pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya peranan koperasi saja yang harus ditingkatkan tapi pola pembangunan koperasi juga. beberapa pola pembangunan koperasi sebagaimana berikut ini :
1. Modal dan potensi dari dalam negri perlu ditingkatkan untuk mendorong partisipasi golongan ekonomi lemah dalam pembangunan nasional.
2. Koperasi harus dapat memainkan peranan yang lebih besar dan nyata dalam system ekonomi Indonesia.
3. Pengembangan koperasi diperlukan untuk mengurangi terjadinya ketimpangan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pengusaan perekonomian nasional oleh sebagian kecil masyarakat ( yang mempunyai modal ).
4. Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi kecendrungan perubahan lingkungan.
Criteria ini dikemukakan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian besar atau mungkin semua koperasi primer di Indonesia masih belum mempunyai kemampuan untuk memprakirakan segala kemungkinan yang bakal terjadi selama dimasa akan datang.
5. Koperasi harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi bukan koperasi.
Supaya dapat bersaing dengan kekuatan ekonomi lainnya , koperasi harus betul-betul mandiri dan dapat melakukan penjualan/menghasilkan produk yang sangat diferensiasi.
6. Pengurus dan manajer koperasi harus berjiwa wiraswasta.
Supaya koperasi dapat mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan maka para pengurus dan manajernya harus memahami konsep-konsep bisnis secara memadai.
7. Koperasi harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sering dianggap sebagai factor utama (crucial factor) perusahaan-perusahaan besar dan menengah dalam usaha memenangkan persaingan pasar yang semakin erat dalam persaingan.
Sumber :manajemen koperasi ( teori dan praktek ) , sonny sumarsono
Minggu, 06 Juni 2010
kebudayaan
DUNIA saat ini tengah ditandai oleh apa yang sering disebut sebagai "dunia konsumerisme". Pengaruh globalisasi telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Kehidupan manusia di dunia yang transparan ini harus mempunyai visi yang tepat tentang kecenderungan hidup (the inclination of life) dengan kesadaran positif dan kritis akan adanya kompleksitas struktur permasalahan yang menggejala di sekitar kita.
Seiring dengan itu, kini makin tinggi gejala konsumerisme yang ditandai dengan maraknya dunia industri, menawarkan berbagai macam produk baru untuk kita konsumsi tanpa batas. Dengan menggunakan media televisi, koran, majalah, dan radio untuk mengepung khalayak dalam konsumerisme, itu semua malah berujung pada suatu konsumerisme tak bernalar (mindless consumerism). Dalam kecenderungan itulah dipertaruhkan, misalnya, sehatnya kesadaran dan pola pikir kita.
Konsumerisme ini lebih-lebih lagi harus menjadi keinsafan umum dalam suatu masyarakat modern yang ditandai oleh jaringan komunikasi dan informasi. Dikatakan demikian karena yang diunggulkan oleh era konsumerisme yaitu apa yang sering disebut sebagai "imagologi" di mana realitas (ekonomi) mengalahkan ideologi (etika), dan realitas dikalahkan oleh image (citra-estetika). Sejalan dengan itu, misalnya, pencitraan kecantikan yang dimunculkan oleh produsen kosmetik dengan citra Kaukasia-nya, bahwa wanita bisa dikatakan cantik ialah bila ia berwajah putih, berambut lurus, dan langsing. Maka, terjadilah apa yang oleh Jean Boudilard disebut planed narcisism (narsisme terencana). Inilah masa di mana komoditas barang digeser oleh komoditas budaya. Teknologi informasi dan industri pengetahuan menjadi basis konsumsi massal. Produksi bukan lagi dicipta untuk nilai guna, tapi demi nilai tukar. Komunikasi media (audio, video, visual; koran dan majalah) menjadi jantung perdagangan dengan advertising sebagai ujung tombaknya.
Dialah yang menurut Herry Priyono-dalam pendahuluan buku ini-disebut pasar kapitalis yang menerobos masuk ke hampir semua ranah kehidupan personal dan sosial kita (private and public sphere). Sampai pada urusan makan dan minum kita, suka dan duka kita, juga berada dalam radius kinerja pasar kapitalis itu. Hlm xix.
BEGITU pula ranah media massa, terutama surat kabar harian dan mingguan, semenjak bergulirnya arus reformasi, di mana kebebasan berpendapat menjadi suatu keniscayaan. Media massa kita semakin ditengarai dengan kecenderungan untuk selalu menyodorkan informasi yang bersifat voyeuristik, yang berisi penggerusan kapasitas berpikir sehingga berakibat pada proses pendangkalan kebudayaan. Dan juga bersifat klise, yaitu mengulas apa yang selalu dan sering diulas, tak ada refleksi di sana, sekadar berhenti pada informasi faktual, aktual, bahkan sensasional.
Dalam konteks media massa voyeuristik (voyeuristic journalism) yang dipenuhi dengan gosip selebritis sebagai obyek beritanya, dengan tampilan cover genit, tentunya kehadiran "Bentara" sebagai suplemen kebudayaan mempunyai tujuan lain, yaitu memberikan suguhan reflektif, mungkin juga sebagai upaya untuk keluar dari lingkaran setan ketakberdayaan (disempowerment) pembaca di tengah kepungan klise massa yang menggejala sebagai akibat. Ia juga merupakan wujud dari konsistensi media massa sebagai pilar utama "pendidik" masyarakat (civic journalism).
Esai-esai Bentara, sebagaimana sebuah esai lainnya yang menekankan pada unsur daya tarik yang dialogis dan mengutamakan keindahan serta dihalalkannya kebebasan dan subyektivitas, esai selalu dibicarakan sebagai apa yang oleh Ignas Kleden disebut suatu jenis kesusastraan (genus litterarium), yang mempunyai arti penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bahasa. Kekuatan sebuah esai tidak terletak pada argumen yang dikandungnya, melainkan pada lukisan pikiran dan perasaan. Ia juga tidak berpretensi mengajukan suatu pemikiran yang kokoh dan ketat, melainkan menyajikan suatu obrolan yang cerdas dan memikat. Esai, seperti juga puisi, mulai ditulis kembali ketika sastrawan berhenti menulis novel, ilmuwan berhenti menulis buku teks, dan para filosof berhenti menulis traktat.
Ada diferensiasi antara filsafat, ilmu, dan esai. Kalau filsafat memperlakukan ide sebagai refleksi pikiran tentang pikiran, kalau ilmu memperlakukan ide sebagai refleksi pikiran tentang kenyataan empiris, maka esai memperlakukan ide sebagai ekspresi spontanitas subyektif melalui pikiran. Dengan demikian, filsafat bersifat mempertanyakan dan menguji ide berdasarkan rasionalitas, ilmu bersifat menjelaskan dan menguji ide berdasarkan obyektivitas, sementara esai melukiskan dan menguji ide berdasarkan orisinalitas.
BUKU yang diedit oleh JB Kristanto dan Nirwan Ahmad Arsuka, masing-masing sebagai wartawan dan editor Bentara (Kompas) ini, sedianya pernah terbit setiap Jumat awal bulan sejak tahun pertama (2000) sampai memasuki tahun ketiga (2002). Sebagai lembar kebudayaan, ia berisi informasi yang memikat dan jenial dalam jagat penulisan untuk ukuran media massa harian.
Tidak sekadar kompilasi tulisan seperti halnya buku-buku yang banyak beredar dalam belantara perbukuan Indonesia saat ini, buku ini mempunyai susunan sistematika yang kompleks dan multidisiplin, terdiri dari empat bagian. Bagian pertama mengedepankan refleksi pemikiran dan tokoh nasional dan pemikir dunia, salah satunya yaitu analisa psikologis terhadap kepribadian mantan presiden Soeharto. Bagian kedua memusatkan perhatian pada bidang seni rupa, sastra, film, dan cultural studies. Bagian ketiga menekankan pada ilmu fisika, kosmologi, juga tentang dimungkinkannya penerapan Ekonofisika sebagai disiplin ilmu baru untuk bersaing di pasar saham. Sedangkan bagian keempat dari buku ini menitikberatkan pada agama dan masyarakat, salah satunya mengenai pasang surutnya hubungan agama dan negara dalam lintasan sejarah dan kemungkinannya di masa depan.
Akhirnya buku, atau lebih tepat kumpulan esai-esai ini sangat bermanfaat untuk memperluas horizon dan memberi inspirasi bagi para peminat masalah-masalah kebudayaan, agama, seni, sastra, dan ilmu pengetahuan, untuk dapat menetaskan benih-benih kesadaran kritis di tengah belantara dan kepungan klise massa demi membuka koridor bagi diskusi-diskusi yang lebih cerdas, memikat, dan produktif. Ia juga bisa dijadikan forum bagi kebutuhan reflektif supaya proses hermeneutika ganda (double heurmeneutic) masih tetap berlangsung di tengah kecenderungan pengebawahan sebuah refleksi. Bagi yang masih belum lengkap dokumentasi atau kliping "Bentara"-nya karena satu dan lain hal, bisa didapatkan dengan hadirnya buku ini.
Seiring dengan itu, kini makin tinggi gejala konsumerisme yang ditandai dengan maraknya dunia industri, menawarkan berbagai macam produk baru untuk kita konsumsi tanpa batas. Dengan menggunakan media televisi, koran, majalah, dan radio untuk mengepung khalayak dalam konsumerisme, itu semua malah berujung pada suatu konsumerisme tak bernalar (mindless consumerism). Dalam kecenderungan itulah dipertaruhkan, misalnya, sehatnya kesadaran dan pola pikir kita.
Konsumerisme ini lebih-lebih lagi harus menjadi keinsafan umum dalam suatu masyarakat modern yang ditandai oleh jaringan komunikasi dan informasi. Dikatakan demikian karena yang diunggulkan oleh era konsumerisme yaitu apa yang sering disebut sebagai "imagologi" di mana realitas (ekonomi) mengalahkan ideologi (etika), dan realitas dikalahkan oleh image (citra-estetika). Sejalan dengan itu, misalnya, pencitraan kecantikan yang dimunculkan oleh produsen kosmetik dengan citra Kaukasia-nya, bahwa wanita bisa dikatakan cantik ialah bila ia berwajah putih, berambut lurus, dan langsing. Maka, terjadilah apa yang oleh Jean Boudilard disebut planed narcisism (narsisme terencana). Inilah masa di mana komoditas barang digeser oleh komoditas budaya. Teknologi informasi dan industri pengetahuan menjadi basis konsumsi massal. Produksi bukan lagi dicipta untuk nilai guna, tapi demi nilai tukar. Komunikasi media (audio, video, visual; koran dan majalah) menjadi jantung perdagangan dengan advertising sebagai ujung tombaknya.
Dialah yang menurut Herry Priyono-dalam pendahuluan buku ini-disebut pasar kapitalis yang menerobos masuk ke hampir semua ranah kehidupan personal dan sosial kita (private and public sphere). Sampai pada urusan makan dan minum kita, suka dan duka kita, juga berada dalam radius kinerja pasar kapitalis itu. Hlm xix.
BEGITU pula ranah media massa, terutama surat kabar harian dan mingguan, semenjak bergulirnya arus reformasi, di mana kebebasan berpendapat menjadi suatu keniscayaan. Media massa kita semakin ditengarai dengan kecenderungan untuk selalu menyodorkan informasi yang bersifat voyeuristik, yang berisi penggerusan kapasitas berpikir sehingga berakibat pada proses pendangkalan kebudayaan. Dan juga bersifat klise, yaitu mengulas apa yang selalu dan sering diulas, tak ada refleksi di sana, sekadar berhenti pada informasi faktual, aktual, bahkan sensasional.
Dalam konteks media massa voyeuristik (voyeuristic journalism) yang dipenuhi dengan gosip selebritis sebagai obyek beritanya, dengan tampilan cover genit, tentunya kehadiran "Bentara" sebagai suplemen kebudayaan mempunyai tujuan lain, yaitu memberikan suguhan reflektif, mungkin juga sebagai upaya untuk keluar dari lingkaran setan ketakberdayaan (disempowerment) pembaca di tengah kepungan klise massa yang menggejala sebagai akibat. Ia juga merupakan wujud dari konsistensi media massa sebagai pilar utama "pendidik" masyarakat (civic journalism).
Esai-esai Bentara, sebagaimana sebuah esai lainnya yang menekankan pada unsur daya tarik yang dialogis dan mengutamakan keindahan serta dihalalkannya kebebasan dan subyektivitas, esai selalu dibicarakan sebagai apa yang oleh Ignas Kleden disebut suatu jenis kesusastraan (genus litterarium), yang mempunyai arti penting untuk perkembangan dan pertumbuhan bahasa. Kekuatan sebuah esai tidak terletak pada argumen yang dikandungnya, melainkan pada lukisan pikiran dan perasaan. Ia juga tidak berpretensi mengajukan suatu pemikiran yang kokoh dan ketat, melainkan menyajikan suatu obrolan yang cerdas dan memikat. Esai, seperti juga puisi, mulai ditulis kembali ketika sastrawan berhenti menulis novel, ilmuwan berhenti menulis buku teks, dan para filosof berhenti menulis traktat.
Ada diferensiasi antara filsafat, ilmu, dan esai. Kalau filsafat memperlakukan ide sebagai refleksi pikiran tentang pikiran, kalau ilmu memperlakukan ide sebagai refleksi pikiran tentang kenyataan empiris, maka esai memperlakukan ide sebagai ekspresi spontanitas subyektif melalui pikiran. Dengan demikian, filsafat bersifat mempertanyakan dan menguji ide berdasarkan rasionalitas, ilmu bersifat menjelaskan dan menguji ide berdasarkan obyektivitas, sementara esai melukiskan dan menguji ide berdasarkan orisinalitas.
BUKU yang diedit oleh JB Kristanto dan Nirwan Ahmad Arsuka, masing-masing sebagai wartawan dan editor Bentara (Kompas) ini, sedianya pernah terbit setiap Jumat awal bulan sejak tahun pertama (2000) sampai memasuki tahun ketiga (2002). Sebagai lembar kebudayaan, ia berisi informasi yang memikat dan jenial dalam jagat penulisan untuk ukuran media massa harian.
Tidak sekadar kompilasi tulisan seperti halnya buku-buku yang banyak beredar dalam belantara perbukuan Indonesia saat ini, buku ini mempunyai susunan sistematika yang kompleks dan multidisiplin, terdiri dari empat bagian. Bagian pertama mengedepankan refleksi pemikiran dan tokoh nasional dan pemikir dunia, salah satunya yaitu analisa psikologis terhadap kepribadian mantan presiden Soeharto. Bagian kedua memusatkan perhatian pada bidang seni rupa, sastra, film, dan cultural studies. Bagian ketiga menekankan pada ilmu fisika, kosmologi, juga tentang dimungkinkannya penerapan Ekonofisika sebagai disiplin ilmu baru untuk bersaing di pasar saham. Sedangkan bagian keempat dari buku ini menitikberatkan pada agama dan masyarakat, salah satunya mengenai pasang surutnya hubungan agama dan negara dalam lintasan sejarah dan kemungkinannya di masa depan.
Akhirnya buku, atau lebih tepat kumpulan esai-esai ini sangat bermanfaat untuk memperluas horizon dan memberi inspirasi bagi para peminat masalah-masalah kebudayaan, agama, seni, sastra, dan ilmu pengetahuan, untuk dapat menetaskan benih-benih kesadaran kritis di tengah belantara dan kepungan klise massa demi membuka koridor bagi diskusi-diskusi yang lebih cerdas, memikat, dan produktif. Ia juga bisa dijadikan forum bagi kebutuhan reflektif supaya proses hermeneutika ganda (double heurmeneutic) masih tetap berlangsung di tengah kecenderungan pengebawahan sebuah refleksi. Bagi yang masih belum lengkap dokumentasi atau kliping "Bentara"-nya karena satu dan lain hal, bisa didapatkan dengan hadirnya buku ini.
bencana sebagai pelajaran
KETIKA banjir bandang meluluhlantakkan kawasan wisata Sungai Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, serta menewaskan 113 warga tak berdosa (sekitar 100 lainnya hilang), bangsa ini hanya bisa menyatakan prihatin, sedih, kasihan, lalu menyatakan belasungkawa. Merunut pada serangkaian bencana alam sebelumnya, pihak-pihak berkompeten di republik ini nyaris tidak berbuat apa pun untuk mencegah agar peristiwa semacam itu tidak terulang. Musibah alam selalu dianggap takdir dari Tuhan. Kalaupun dilakukan analisis, hasilnya mudah ditebak, curah hujan sangat tinggi!
APAKAH bangsa ini tergolong bangsa munafik seperti ungkapan tokoh besar dunia itu? Suka atau tidak suka, itulah kenyataannya. Serangkaian peristiwa bencana alam yang terjadi berulang-ulang setiap musim hujan tak pernah menjadi pelajaran bagi bangsa ini untuk berupaya memperbaiki kerusakan lingkungan yang menjadi penyebab utama.
Contohnya banjir bandang di kawasan wisata Pacet, Jawa Timur, atau di Garut, Jawa Barat, tahun lalu yang menewaskan puluhan warga sekitar. Hingga kini tidak ada upaya mencegah atau memperbaiki kerusakan kawasan hutan di atasnya yang sudah jelas merupakan penyebab utama bencana itu.
Demikian pula terjadi di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah lama dirusak secara tersistem maupun tak tersistem oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bupati Langkat Syamsul Arifin meyakini, banjir bandang itu terjadi akibat maraknya penebangan liar di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). "Berdasarkan pemantauan terakhir di daerah kami, perambahan di Leuser sekarang ini sudah mencapai 42.000 hektar. Kami sudah sampaikan hal itu kepada instansi terkait karena kondisi ini memerlukan penanganan yang sangat serius dan tepat sasaran," kata Syamsul.
Akibat pencurian kayu/penebangan liar yang juga melibatkan pengawas hutan maupun aparat keamanan, lanjutnya, masyarakat di Kabupaten Langkat menanggung risiko yang sangat mahal. Bencana alam ini telah membuat daerah wisata alam yang sangat terkenal dengan orangutannya itu terancam tutup.
Penebangan liar dan perambahan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser hingga kini terus berlangsung baik di kawasan Sumatera Utara maupun Aceh. Terbukti, jika tahun 1985 yang rusak masih 229.570,27 hektar dan yang tidak lagi berupa hutan atau gundul 27.410,54 hektar dari 2.570.652,78 hektar luas seluruh hutan KEL, di tahun 2000 yang rusak sudah mencapai 653.482,17 hektar dan yang gundul 262.564,67 hektar.
Dari berbagai keterangan maupun hasil penjajakan di lapangan, kondisi yang amat memprihatinkan ini bisa terjadi karena berbagai hal. Di antaranya keterlibatan oknum-oknum instansi kehutanan, aparat keamanan, bahkan oknum-oknum lembaga legislatif di samping masyarakat sendiri. Eforia reformasi juga ikut mendorong makin maraknya aksi-aksi penebangan liar.
Sebagian masyarakat yang sama sekali tidak mengerti dan memahami fungsi hutan menganggap hutan boleh dirambah dan diambil kayunya karena anugerah Tuhan. Akan tetapi, aksi-aksi perambahan yang dilakukan masyarakat bukan semata karena ketidaktahuan akan pentingnya fungsi hutan. Cukong-cukong kayu atau pengusaha hak pengusahaan hutan (HPH) nakal diduga berdiri di belakang aksi masyarakat tersebut.
KAWASAN Ekosistem Leuser merupakan paru-paru dunia yang sangat berguna untuk kelangsungan hidup manusia sehingga wajib diamankan dan dilestarikan. Khusus bagi masyarakat Sumatera Utara, mereka terkait langsung karena di kawasan itu terdapat hulu beberapa daerah aliran sungai yang berfungsi sebagai penyimpan air dan menahan banjir di daerah hilir, seperti Kota Medan dan kawasan Deli Serdang. Hutan Leuser merupakan hutan hujan tropis terlengkap di dunia yang mampu menyuplai air secara kontinu, baik untuk irigasi, pertanian, industri, maupun kebutuhan hidup lainnya.
Hutan Leuser menyediakan tempat-tempat resapan air seperti hutan gambut dan rawa-rawa. Di hutan primer Leuser tersedia Rawa Singkil-Trumon, Rawa Kluet, dan Rawa Tripa sebagai tempat penampungan air sebelum dialirkan ke sungai dan membentuk daerah tangkapan air (DTA). DTA yang disuplai dari jasa ekologi Leuser hidrologi adalah DTA Jambo Aye, DTA Tamiang, DTA Wampu, DTA Krueng Tripa, dan DTA Alas.
Lebatnya kanopi vegetasi hutan Leuser (kayu-kayu) tidak hanya berfungsi mengurangi terpaan arus angin yang berembus dari daratan Asia atau dari benua Australia. Ia juga mampu menampung air presipitasi (lapisan endapan), menahannya mulai dari permukaan daun, ranting, cabang dan batang sampai ke akar-akar kayu, air dibawa ke seluruh lapisan tanah dan sebagian ditahan oleh material pelapukan (humus) untuk disimpan sebagai cadangan. Apabila melebihi kapasitas daya simpan, air akan dialirkan, dan air itulah yang disuplai untuk kebutuhan hidup penduduk di bawahnya.
Namun penebangan yang terus-menerus (legal dan ilegal) berdampak terhadap hilangnya sumber air, yang didasari prinsip siklus resapan air, di mana sistem perakaran dari pepohonan yang ada di hutan Leuser tidak lagi berfungsi sebagai resapan air hujan. Dengan demikian, air tidak mampu diserap oleh tanah dan aliran air permukaan hanya berfungsi untuk mencuci hara yang ada di lapisan tanah bagian atas.
Sementara itu, resapan air pada bagian bawah tidak terjadi. Dan ketika turun hujan lebat Minggu (2/11) malam, arusnya bercampur lumpur meluncur dengan dahsyat melalui Sungai Bohorok menghancurkan permukiman dan kawasan wisata, karena tidak ada lagi pohon-pohon penyangga penahan air hujan.
Terdapat dua bentuk penebangan liar yang terjadi di semua tipe hutan di Kawasan Ekosistem Leuser. Pertama dan yang paling merusak serta memusnahkan keanekaragaman hayati adalah kegiatan konversi hutan, terutama menjadi areal perkebunan kelapa sawit.
Sekalipun ilegal, sering kali konversi diakui sebagai kegiatan yang sah sehingga dilakukan secara terang-terangan. Skenario yang terjadi biasanya dengan dasar surat permohonan (selain dari insentif finansial) perusahaan menebang hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Kedua adalah pencurian kayu secara besar-besaran yang sering dibekingi oleh aparat penegak hukum (tentara, polisi, dan pejabat kehutanan). Kategori ini mencakup kegiatan penebangan yang tidak terkendali di dalam dan di luar areal konsesi. Perusakan Leuser juga bisa terjadi oleh proyek pemerintah sendiri, seperti pembangunan jalan Ladia Galaska.
Karena itu, seperti ditegaskan Kepala Badan Planologi Kehutanan Boen M Purnama, Departemen Kehutanan (Dephut) menolak proyek ini karena terkait dengan upaya mempertahankan keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser yang kini sudah banyak dirambah penebang liar. "Upaya mempertahankan kawasan hutan yang masih ada terpaksa dilakukan karena tekanan terhadap sektor ini sekarang sangat besar," katanya beberapa waktu lalu.
Usulan pembangunan jaringan jalan ini dan proyek jalan yang berhubungan lainnya memotong ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser. Bahkan, menurut catatan Dephut, proyek ini melintasi hutan lindung yang memiliki kemiringan lebih dari 40 persen serta kawasan konservasi lain.
Sedikitnya terdapat sembilan lokasi jalan yang berada di titik rawan kelestarian yang akan dilintasi megaproyek ini, dan hanya tiga lokasi yang memenuhi prosedur analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
KERUSAKAN hutan Leuser merupakan bagian dari kerusakan hutan di republik ini. Sektor kehutanan menghadapi masalah yang sangat kompleks akibat tekanan luar biasa, terutama di era reformasi ini. Lemahnya upaya penegakan hukum, praktik illegal logging yang merajalela, kebakaran hutan dan lahan, klaim atas kawasan hutan, penyelundupan kayu, aktivitas pertambangan, perambahan dan konversi kawasan hutan ke areal penggunaan lain serta review rencana tata ruang yang tidak memenuhi kaidah yang berlaku merupakan penyebab dari semakin terdegradasinya kawasan hutan.
Parahnya kondisi hutan diperlihatkan oleh hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 yang menunjukkan, hutan dan lahan rusak lebih dari 101,73 juta hektar. Seluas 59,62 juta hektar di antaranya berada dalam kawasan hutan, yakni di dalam hutan lindung (10,52 huta hektar), hutan konservasi (4,69 juta hektar) dan hutan produksi (44,42 juta hektar).
Laju kerusakan hutan periode 1985- 1997 tercatat 1,6 juta hektar/tahun, sedangkan periode 1997-2000 meningkat cepat menjadi 3,8 juta hektar/tahun. Laju kerusakan tersebut diperkirakan semakin tidak terkendali pada periode 2000-2003 karena aktivitas penebangan liar, penyelundupan kayu, dan konversi kawasan hutan menjadi areal penggunaan lain yang tak terkendali. Melihat fakta ini, ada yang memprediksikan, hutan di Sumatera akan habis pada tahun 2005.
Kerusakan sumber daya hutan dan lahan telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, seperti turunnya mutu lingkungan hidup, terjadinya banjir, tanah longsor, erosi dan sedimentasi, hilangnya biodiversitas dan pendapatan negara. Contoh terakhir musibah di kawasan wisata Bohorok, Kabupaten Langkat.
Walaupun kerusakannya demikian hebat, hingga kini belum ada tanda-tanda hutan di republik ini diperbaiki. Malah tahun 2003-2004 cenderung menjadi tahun transisi yang penuh ancaman terhadap upaya perbaikan pengelolaan hutan. Indikatornya, antara lain, masih lebarnya gap dan pertentangan kebijakan kehutanan pusat dan daerah dalam praktik operasional pengelolaan hutan.
Indikator lain adalah belum terfokusnya program kehutanan nasional yang mengakar di daerah dan tidak dilaksanakannya secara memadai kewenangan perlindungan hutan (khususnya penataan batas), pengendalian penebangan liar dan kebakaran hutan di daerah. Hasil hutan kayu masih merupakan andalan pendapatan bagi daerah-daerah yang memiliki sumber daya hutan, belum mantapnya organisasi dan personel kehutanan di pusat dan daerah. Hasil Pemilu 2004 juga berpotensi mengubah kembali arah program kehutanan jangka panjang.
Rimbawan praktisi dari Universitas Gadjah Mada, Transtoto Handadhari, menggambarkan, meskipun di tingkat pusat terus disibukkan dengan penyusunan berbagai aturan pelestarian hutan, sebaliknya komitmen pelestarian hutan di lapangan semakin kabur bahkan terkesan ambivalen. Akibat kekuatan pasar kayu bulat, praktik tebangan liar terus marak. Malah ekspor log (kayu bulat) yang sudah dilarang kabarnya terus berlangsung.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tahun 2002 terdapat realisasi ekspor kayu bulat 55.109 kubik senilai 11,20 juta dollar AS. Sampai April 2003, ekspor yang sama tercatat 2.767 meter kubik senilai 881.000 dollar AS. Padahal, sejak 8 Oktober 2001, ekspor log dan bahan baku serpih dihentikan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Nomor 1132/Kpts-II/2001 dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Nomor 292/MPP/Kep/10/2001.
Larangan ekspor log semakin kuat dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan, khususnya dalam Pasal 76 yang menyatakan ekspor log dan bahan baku serpih dilarang. Memang sebelumnya terjadi kesepakatan antara Pemerintah RI dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membuka ekspor log. Namun, kebijakan itu mendorong makin merebaknya penebangan liar dan perdagangan gelap hasil hutan kayu. Akibatnya, kelestarian sumber daya hutan alam terancam dan lingkungan hidup rusak.
APAKAH bangsa ini tergolong bangsa munafik seperti ungkapan tokoh besar dunia itu? Suka atau tidak suka, itulah kenyataannya. Serangkaian peristiwa bencana alam yang terjadi berulang-ulang setiap musim hujan tak pernah menjadi pelajaran bagi bangsa ini untuk berupaya memperbaiki kerusakan lingkungan yang menjadi penyebab utama.
Contohnya banjir bandang di kawasan wisata Pacet, Jawa Timur, atau di Garut, Jawa Barat, tahun lalu yang menewaskan puluhan warga sekitar. Hingga kini tidak ada upaya mencegah atau memperbaiki kerusakan kawasan hutan di atasnya yang sudah jelas merupakan penyebab utama bencana itu.
Demikian pula terjadi di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah lama dirusak secara tersistem maupun tak tersistem oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bupati Langkat Syamsul Arifin meyakini, banjir bandang itu terjadi akibat maraknya penebangan liar di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). "Berdasarkan pemantauan terakhir di daerah kami, perambahan di Leuser sekarang ini sudah mencapai 42.000 hektar. Kami sudah sampaikan hal itu kepada instansi terkait karena kondisi ini memerlukan penanganan yang sangat serius dan tepat sasaran," kata Syamsul.
Akibat pencurian kayu/penebangan liar yang juga melibatkan pengawas hutan maupun aparat keamanan, lanjutnya, masyarakat di Kabupaten Langkat menanggung risiko yang sangat mahal. Bencana alam ini telah membuat daerah wisata alam yang sangat terkenal dengan orangutannya itu terancam tutup.
Penebangan liar dan perambahan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser hingga kini terus berlangsung baik di kawasan Sumatera Utara maupun Aceh. Terbukti, jika tahun 1985 yang rusak masih 229.570,27 hektar dan yang tidak lagi berupa hutan atau gundul 27.410,54 hektar dari 2.570.652,78 hektar luas seluruh hutan KEL, di tahun 2000 yang rusak sudah mencapai 653.482,17 hektar dan yang gundul 262.564,67 hektar.
Dari berbagai keterangan maupun hasil penjajakan di lapangan, kondisi yang amat memprihatinkan ini bisa terjadi karena berbagai hal. Di antaranya keterlibatan oknum-oknum instansi kehutanan, aparat keamanan, bahkan oknum-oknum lembaga legislatif di samping masyarakat sendiri. Eforia reformasi juga ikut mendorong makin maraknya aksi-aksi penebangan liar.
Sebagian masyarakat yang sama sekali tidak mengerti dan memahami fungsi hutan menganggap hutan boleh dirambah dan diambil kayunya karena anugerah Tuhan. Akan tetapi, aksi-aksi perambahan yang dilakukan masyarakat bukan semata karena ketidaktahuan akan pentingnya fungsi hutan. Cukong-cukong kayu atau pengusaha hak pengusahaan hutan (HPH) nakal diduga berdiri di belakang aksi masyarakat tersebut.
KAWASAN Ekosistem Leuser merupakan paru-paru dunia yang sangat berguna untuk kelangsungan hidup manusia sehingga wajib diamankan dan dilestarikan. Khusus bagi masyarakat Sumatera Utara, mereka terkait langsung karena di kawasan itu terdapat hulu beberapa daerah aliran sungai yang berfungsi sebagai penyimpan air dan menahan banjir di daerah hilir, seperti Kota Medan dan kawasan Deli Serdang. Hutan Leuser merupakan hutan hujan tropis terlengkap di dunia yang mampu menyuplai air secara kontinu, baik untuk irigasi, pertanian, industri, maupun kebutuhan hidup lainnya.
Hutan Leuser menyediakan tempat-tempat resapan air seperti hutan gambut dan rawa-rawa. Di hutan primer Leuser tersedia Rawa Singkil-Trumon, Rawa Kluet, dan Rawa Tripa sebagai tempat penampungan air sebelum dialirkan ke sungai dan membentuk daerah tangkapan air (DTA). DTA yang disuplai dari jasa ekologi Leuser hidrologi adalah DTA Jambo Aye, DTA Tamiang, DTA Wampu, DTA Krueng Tripa, dan DTA Alas.
Lebatnya kanopi vegetasi hutan Leuser (kayu-kayu) tidak hanya berfungsi mengurangi terpaan arus angin yang berembus dari daratan Asia atau dari benua Australia. Ia juga mampu menampung air presipitasi (lapisan endapan), menahannya mulai dari permukaan daun, ranting, cabang dan batang sampai ke akar-akar kayu, air dibawa ke seluruh lapisan tanah dan sebagian ditahan oleh material pelapukan (humus) untuk disimpan sebagai cadangan. Apabila melebihi kapasitas daya simpan, air akan dialirkan, dan air itulah yang disuplai untuk kebutuhan hidup penduduk di bawahnya.
Namun penebangan yang terus-menerus (legal dan ilegal) berdampak terhadap hilangnya sumber air, yang didasari prinsip siklus resapan air, di mana sistem perakaran dari pepohonan yang ada di hutan Leuser tidak lagi berfungsi sebagai resapan air hujan. Dengan demikian, air tidak mampu diserap oleh tanah dan aliran air permukaan hanya berfungsi untuk mencuci hara yang ada di lapisan tanah bagian atas.
Sementara itu, resapan air pada bagian bawah tidak terjadi. Dan ketika turun hujan lebat Minggu (2/11) malam, arusnya bercampur lumpur meluncur dengan dahsyat melalui Sungai Bohorok menghancurkan permukiman dan kawasan wisata, karena tidak ada lagi pohon-pohon penyangga penahan air hujan.
Terdapat dua bentuk penebangan liar yang terjadi di semua tipe hutan di Kawasan Ekosistem Leuser. Pertama dan yang paling merusak serta memusnahkan keanekaragaman hayati adalah kegiatan konversi hutan, terutama menjadi areal perkebunan kelapa sawit.
Sekalipun ilegal, sering kali konversi diakui sebagai kegiatan yang sah sehingga dilakukan secara terang-terangan. Skenario yang terjadi biasanya dengan dasar surat permohonan (selain dari insentif finansial) perusahaan menebang hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Kedua adalah pencurian kayu secara besar-besaran yang sering dibekingi oleh aparat penegak hukum (tentara, polisi, dan pejabat kehutanan). Kategori ini mencakup kegiatan penebangan yang tidak terkendali di dalam dan di luar areal konsesi. Perusakan Leuser juga bisa terjadi oleh proyek pemerintah sendiri, seperti pembangunan jalan Ladia Galaska.
Karena itu, seperti ditegaskan Kepala Badan Planologi Kehutanan Boen M Purnama, Departemen Kehutanan (Dephut) menolak proyek ini karena terkait dengan upaya mempertahankan keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser yang kini sudah banyak dirambah penebang liar. "Upaya mempertahankan kawasan hutan yang masih ada terpaksa dilakukan karena tekanan terhadap sektor ini sekarang sangat besar," katanya beberapa waktu lalu.
Usulan pembangunan jaringan jalan ini dan proyek jalan yang berhubungan lainnya memotong ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser. Bahkan, menurut catatan Dephut, proyek ini melintasi hutan lindung yang memiliki kemiringan lebih dari 40 persen serta kawasan konservasi lain.
Sedikitnya terdapat sembilan lokasi jalan yang berada di titik rawan kelestarian yang akan dilintasi megaproyek ini, dan hanya tiga lokasi yang memenuhi prosedur analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
KERUSAKAN hutan Leuser merupakan bagian dari kerusakan hutan di republik ini. Sektor kehutanan menghadapi masalah yang sangat kompleks akibat tekanan luar biasa, terutama di era reformasi ini. Lemahnya upaya penegakan hukum, praktik illegal logging yang merajalela, kebakaran hutan dan lahan, klaim atas kawasan hutan, penyelundupan kayu, aktivitas pertambangan, perambahan dan konversi kawasan hutan ke areal penggunaan lain serta review rencana tata ruang yang tidak memenuhi kaidah yang berlaku merupakan penyebab dari semakin terdegradasinya kawasan hutan.
Parahnya kondisi hutan diperlihatkan oleh hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 yang menunjukkan, hutan dan lahan rusak lebih dari 101,73 juta hektar. Seluas 59,62 juta hektar di antaranya berada dalam kawasan hutan, yakni di dalam hutan lindung (10,52 huta hektar), hutan konservasi (4,69 juta hektar) dan hutan produksi (44,42 juta hektar).
Laju kerusakan hutan periode 1985- 1997 tercatat 1,6 juta hektar/tahun, sedangkan periode 1997-2000 meningkat cepat menjadi 3,8 juta hektar/tahun. Laju kerusakan tersebut diperkirakan semakin tidak terkendali pada periode 2000-2003 karena aktivitas penebangan liar, penyelundupan kayu, dan konversi kawasan hutan menjadi areal penggunaan lain yang tak terkendali. Melihat fakta ini, ada yang memprediksikan, hutan di Sumatera akan habis pada tahun 2005.
Kerusakan sumber daya hutan dan lahan telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, seperti turunnya mutu lingkungan hidup, terjadinya banjir, tanah longsor, erosi dan sedimentasi, hilangnya biodiversitas dan pendapatan negara. Contoh terakhir musibah di kawasan wisata Bohorok, Kabupaten Langkat.
Walaupun kerusakannya demikian hebat, hingga kini belum ada tanda-tanda hutan di republik ini diperbaiki. Malah tahun 2003-2004 cenderung menjadi tahun transisi yang penuh ancaman terhadap upaya perbaikan pengelolaan hutan. Indikatornya, antara lain, masih lebarnya gap dan pertentangan kebijakan kehutanan pusat dan daerah dalam praktik operasional pengelolaan hutan.
Indikator lain adalah belum terfokusnya program kehutanan nasional yang mengakar di daerah dan tidak dilaksanakannya secara memadai kewenangan perlindungan hutan (khususnya penataan batas), pengendalian penebangan liar dan kebakaran hutan di daerah. Hasil hutan kayu masih merupakan andalan pendapatan bagi daerah-daerah yang memiliki sumber daya hutan, belum mantapnya organisasi dan personel kehutanan di pusat dan daerah. Hasil Pemilu 2004 juga berpotensi mengubah kembali arah program kehutanan jangka panjang.
Rimbawan praktisi dari Universitas Gadjah Mada, Transtoto Handadhari, menggambarkan, meskipun di tingkat pusat terus disibukkan dengan penyusunan berbagai aturan pelestarian hutan, sebaliknya komitmen pelestarian hutan di lapangan semakin kabur bahkan terkesan ambivalen. Akibat kekuatan pasar kayu bulat, praktik tebangan liar terus marak. Malah ekspor log (kayu bulat) yang sudah dilarang kabarnya terus berlangsung.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tahun 2002 terdapat realisasi ekspor kayu bulat 55.109 kubik senilai 11,20 juta dollar AS. Sampai April 2003, ekspor yang sama tercatat 2.767 meter kubik senilai 881.000 dollar AS. Padahal, sejak 8 Oktober 2001, ekspor log dan bahan baku serpih dihentikan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Nomor 1132/Kpts-II/2001 dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Nomor 292/MPP/Kep/10/2001.
Larangan ekspor log semakin kuat dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan, khususnya dalam Pasal 76 yang menyatakan ekspor log dan bahan baku serpih dilarang. Memang sebelumnya terjadi kesepakatan antara Pemerintah RI dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membuka ekspor log. Namun, kebijakan itu mendorong makin merebaknya penebangan liar dan perdagangan gelap hasil hutan kayu. Akibatnya, kelestarian sumber daya hutan alam terancam dan lingkungan hidup rusak.
konflik sosial
Kasus perkelahian antar perguruan silat yang dimotori oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Setia Hati Winongo atau disebut STK (Sedulur Tunggal Kecer) di Karesidenan Madiun akhir-akhir ini sangat marak dan melibatkan masa pendukung secara massif dan di sertai dengan pengerusakan serta jatuhnya korban jiwa.
Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh Karisedenan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga menimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.
Kedua perguruan tersebut awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya, oleh Ki Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut Ki Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati, namun masih bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” dengan hanya memiliki 8 orang siswa. Didahului oleh 2 orang saudara, yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.
Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.
Ki Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid Ki Ngabei Soero Diwiryo mendirikan Setia Hati Teratai sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an.
Pertentangan ideologi memulai memuncak ketika pendiri SH meninggal yang mana konflik tersebut di motori oleh dua murid kesayangan Ki Ngabei Soero Diwiryo yang mengakibatkan pecahnya SH dan terbagi dalam 2 wilayah teritorial yaitu SH Winongo yang tetap berpusat di Desa Winongo dan SH Terate di Desa Pilangbangau Madiun.
Konflik kedua murid merambat sampai akar rumput sampai sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Teratai berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.
Melihat dari latar belakang tersebut, konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana kedua perguruan tersebut saling mengklaim kebenaran pembawa nilai ideoligi SH yang orisinil dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang saling meyalahkan satu sama lain.
Konflik yang digerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.
Implikasinya, kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.
Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kelompok silat dan di barengi sentimen ideologis yang kuat dan cenderung emosional dalam bertindak seringkali dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan yaitu oleh para politisi lokal untuk mendukung parpol yang dipimpimnya. Fenomena tersebut bisa dilihat oleh Mantan Bupati Ponorogo Markum, yang pada tahun 1998 lalu bergabung menjadi anggota kehormatan SH Terate. Kelompok silat yang jumlahnya ribuan sangat potensial untuk mendukung kepentingan parpol tertentu.
Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi. Hasil Penelitian yang di lakukan oleh E. Probo dia mengambil contoh SH Terate (2002 :6 makalah diskusi), untuk satu kali pelantikan setiap bulan Sura [bulan pertama dalam kalender Jawa], Terate melakukan pelantikan sejumlah 1000-2000 anggota baru.
Jika satu anggota membayar Rp. 700 ribu rupiah, maka uang yang akan masuk ke organisasi dalam satu tahun adalah Rp 700 juta hingga Rp. 1,4 milyar rupiah !!! Jumlah yang fantastis. Ini menarik sekali, sebuah organisasi silat dengan jumlah anggota 35.000 orang dan pemasukan Rp. 700 juta hingga Rp. 1,4 milyar rupiah per tahun. Maka bila salah satu perguruan silat menguasai satu daerah maka dengan sekuat tenaga akan mempertahankan, karena di situlah eksitensi sebuah perguruan silat dipertaruhkan. Selain itu mereka juga tidak mau kehilangan basis ekonominya.
Penutup
Konflik Identitas antara SH Winongo dan SH Teratai yang dimulai dengan klaim kebenaran tentang pemegang teguh ajaran ke SH an sekarang mulai merebak pada perebutan basis ekonomi serta di manfaatkanya kelompok silat sebagai penyokong parpol tertentu. Di lain sisi, masyrakat pun ikut melestarikan adanya konflik tersebut.
Untuk menghindari adanya konflik ideologis yang berkepanjanngan, perlu di lakukan tindakan yang tegas oleh aparat kepolisian. Pemerintah daerah setempat juga harus menciptakan media sosial yang lain yang dapat membuat masyarakat keluar dari rutinitas sehari-hari dan terlepas dari berbagai tekanan sosial ekonomi yang selalu menghantui. Selain itu, pemerintah daerah juga harus mempunyai program pembangunan yang berorentasi pada kesejahteraan rakyat.karena kita ketahui hadirnya konflik tersebut tidak lepas dari budaya kemiskinan masyarakat setempat.
*Ditulis oleh kerabat Nashirul Umam, ketika masih menjadi mahasiswa Fisip Unair dan aktivis CESPOD (Centre for Ekonomic, Social and Policy Development)
Konflik yang berpangkal dari perbedaan penafsiran dan klaim kebenaran tentang ideoligi keSHan merambat hampir seluruh Karisedenan Madiun. Hadirnya konflik tersebut juga menimbulkan keresahan dan ketidaknyaman berbagai lapisan masyarakat. Arkeologi Kekerasan SH Terate VS SH Winongo Perkelahian secara turun temurun antar SH Terate dan SH Winongo tidak lepas dari setting sejarah yang melatarbelakangi.
Kedua perguruan tersebut awalnya merupakan satu perguruan yaitu Setia Hati (diawali berdirinya Sedulur Tunggal Kecer) yang berdiri di kampung Tambak Gringsing Surabaya, oleh Ki Ngabei Soero Diwiryo dari Madiun pada tahun 1903. Pada tahun tersebut Ki Ngabei belum menamakan perguruannya dengan nama Setia Hati, namun masih bernama “Joyo Gendilo Cipto Mulyo” dengan hanya memiliki 8 orang siswa. Didahului oleh 2 orang saudara, yaitu Noto/Gunadi (adik kandung KI Ngabei sendiri) dan kenevel Belanda. Organisasi silat tersebut mendapat hati di kalangan masyarakat sekitar tahun 1917, yang mana Joyo Gendilo Cipto Mulyo mealkukan demonstarsi silat secara terbuka di alun–alun Madiun dan menjadikannya sebgai perguruan yang popular di kalangan masyarakat karena gerakan yang unik penuh seni dan bertenaga.
Pada tahun 1917 Joyo Gendilo Cipto Mulyo bergati nama dengan Setia Hati. Pendiri perguruan tersebut meninggal pada tanggal 10 November 1944 dalam usia 75 tahun, dengan meninggalkan wasiat supaya rumah dan pekarangannya diwakafkan kepada Setia Hati dan selama bu Ngabei Soero Diwiryo masih hidup tetap menetap di rumah tersebut dengan menikmati pensiun dari perguruan tersebut.
Ki Ngabei dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu nisan garnit dengan dikelilingi bunga melati. Dan oleh berbagai kalangan makam Ki Ngabei dijadikan pusat dari perguruan Setia Hati. Dan pada Tahun 1922 Murid Ki Ngabei Soero Diwiryo mendirikan Setia Hati Teratai sebagai respon untuk mengembangkan Pencak silat dengan ideologi ke SH an.
Pertentangan ideologi memulai memuncak ketika pendiri SH meninggal yang mana konflik tersebut di motori oleh dua murid kesayangan Ki Ngabei Soero Diwiryo yang mengakibatkan pecahnya SH dan terbagi dalam 2 wilayah teritorial yaitu SH Winongo yang tetap berpusat di Desa Winongo dan SH Terate di Desa Pilangbangau Madiun.
Konflik kedua murid merambat sampai akar rumput sampai sekarang yang di penuhi rasa kebencian satu sama lain. Belum lagi konflik di perparah kepentingan politik dan perebutan basis ekonomi. Basis pendukung antar kedua perguruan di bedakan oleh perbedaan kelas juga. SH Winongo berkembang dalam alan perkotaan dan basis pendukungnya adalah para bangsawan atau priyayi sedangkan SH Teratai berkembang di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Perpecahan kedua perguruan tadi juga terletak dalam strategi pengembangan ideologi yang satu bersifat ekslusif sedangkan Hardjo Utomo ingin membangun SH yang lebih bisa diterima masyarakat bawah guna melestarikan perguruan.
Melihat dari latar belakang tersebut, konflik yang tejadi adalah konflik identitas yang mana kedua perguruan tersebut saling mengklaim kebenaran pembawa nilai ideoligi SH yang orisinil dan menganggap dirinya yang paling baik dan benar. Klaim kebenaran terus menerus di reproduksi sehingga membentuk praktek–praktek diskursif yang saling meyalahkan satu sama lain.
Konflik yang digerakkan oleh klaim kebenaran pemegang otoritas tunggal ideologi ke SH an juga di dukung olehkultur agraris masyarakat setempat yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai kegiatan selain bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari –hari. Tumbuh suburnya perguruan silat di karesidenan Madiun juga di topang oleh idelogi pencak silat yang di olah kebatinan kejawen yang sangat familiar dalam kehidupan sehari–hari.
Implikasinya, kelompok silat menjadi suatu yang itegral dalam kehidupan masyarakat dan masyarakat juga ikut melestarikan konflik di sebabkan tingkat partisipasinya dalam kelompok silat sangat tinggi. Hadirnya kelompok silat dalam masyrakat agraris adalah sebuah media sosial untuk melepaskan rutinitas sehari–hari dan sebagai pelepas tekanan kemiskinan yang sering di derita masyarakat petani.
Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kelompok silat dan di barengi sentimen ideologis yang kuat dan cenderung emosional dalam bertindak seringkali dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan yaitu oleh para politisi lokal untuk mendukung parpol yang dipimpimnya. Fenomena tersebut bisa dilihat oleh Mantan Bupati Ponorogo Markum, yang pada tahun 1998 lalu bergabung menjadi anggota kehormatan SH Terate. Kelompok silat yang jumlahnya ribuan sangat potensial untuk mendukung kepentingan parpol tertentu.
Hadirnya nuansa politisasi dalam sebuah organisasi silat yang menambah rantai konflik semakin panjang dan sangat sulit untuk diselesaikan. Pertarungan eksistensi antara SH Winongo dan SH Terate juga ber imbas pada perekutan anggota sebanyak–banyaknya. Dalam memperebutkan anggota juga sebagai perebutan basis ekonomi. Hasil Penelitian yang di lakukan oleh E. Probo dia mengambil contoh SH Terate (2002 :6 makalah diskusi), untuk satu kali pelantikan setiap bulan Sura [bulan pertama dalam kalender Jawa], Terate melakukan pelantikan sejumlah 1000-2000 anggota baru.
Jika satu anggota membayar Rp. 700 ribu rupiah, maka uang yang akan masuk ke organisasi dalam satu tahun adalah Rp 700 juta hingga Rp. 1,4 milyar rupiah !!! Jumlah yang fantastis. Ini menarik sekali, sebuah organisasi silat dengan jumlah anggota 35.000 orang dan pemasukan Rp. 700 juta hingga Rp. 1,4 milyar rupiah per tahun. Maka bila salah satu perguruan silat menguasai satu daerah maka dengan sekuat tenaga akan mempertahankan, karena di situlah eksitensi sebuah perguruan silat dipertaruhkan. Selain itu mereka juga tidak mau kehilangan basis ekonominya.
Penutup
Konflik Identitas antara SH Winongo dan SH Teratai yang dimulai dengan klaim kebenaran tentang pemegang teguh ajaran ke SH an sekarang mulai merebak pada perebutan basis ekonomi serta di manfaatkanya kelompok silat sebagai penyokong parpol tertentu. Di lain sisi, masyrakat pun ikut melestarikan adanya konflik tersebut.
Untuk menghindari adanya konflik ideologis yang berkepanjanngan, perlu di lakukan tindakan yang tegas oleh aparat kepolisian. Pemerintah daerah setempat juga harus menciptakan media sosial yang lain yang dapat membuat masyarakat keluar dari rutinitas sehari-hari dan terlepas dari berbagai tekanan sosial ekonomi yang selalu menghantui. Selain itu, pemerintah daerah juga harus mempunyai program pembangunan yang berorentasi pada kesejahteraan rakyat.karena kita ketahui hadirnya konflik tersebut tidak lepas dari budaya kemiskinan masyarakat setempat.
*Ditulis oleh kerabat Nashirul Umam, ketika masih menjadi mahasiswa Fisip Unair dan aktivis CESPOD (Centre for Ekonomic, Social and Policy Development)
DAMPAK SOSIAL KRISIS MONETER 1997
DAMPAK SOSIAL KRISIS MONETER 1997
Abstrak
Krisis perekonomian yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 di Indonesia telah menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Dampak tersebut diantaranya dirasakan di bidang ekonomi secara umum, politik dan budaya. Tulisan berikut beurupaya mengupas masalah tersebut lebih jauh.
Seperti yang telah kita ketahui sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia di dera krisis perekenomian – yang sebenarnya adalah akumulasi persoalan di masa lalu yang memuncak seiring dengan terjadinya krisis regional di hampir semua belahan asia. Krisis ditandai dengan menurunnya secara drastis nilai tukar rupiah terhadap dollar, sehingga membuat kinerja perekonomian Indonesia yang banyak mengandalkan utang dalam dollar, tapi pemasukan dalam rupiah menjadi “collapse”. Kondisi perekonomian yang “sempoyongan” ini merambah kesemua sektor; likuidasi beberapa bank, penutupan beberapa perusahaan, PHK besar-besaran, harga-harga sembako melonjak. Krisis ekonomi (Krismon) ini mau tak mau memicu krisis sosial; kriminilitas melonjak, kekerasan kolektif meningkat. Krisis sosial juga memicu krisis politik; Soeharto mulai kehilangan legitimasi politik. Puncak dari segala “kegaduhan sosial” ini berujung dengan peristiwa-perisitiwa kekerasan politik menjelang (peristiwa Semanggi I) dan setelah mundurnya Soeharto dari kursi Presiden tangggal 21 Mei 1998 (peristiwa Semanggi II), dan beberapa peristiwa kekerasan lainnya yang umumnya terjadi dalam latar belakang perebuta kekuasaan. Pertama, yang percaya bahwa krisis itu disebabkan oleh unsur eksternal, yaitu perubahan sentimen pasar uang secara cepat yang menimbulkan panik finansial. Panik finansial ini dengan proses penularan (contagion) menjadi krisis . Kedua, yang berpendapat bahwa krisis timbul karena adanya kelemahan struktural di dalam perekonomian nasional, dalam sistim keuangan atau perbankan dan praktek kapitalisme kroni
.
Krisis di Indonesia merupakan kombinasi dari adanya gejolak eksternal melalui dampak penularan (contagion) pada pasar finansial dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural, yaitu sistim perbankan dan sektor riilnya. Dalam perkembangannya krisis ekonomi menjalar ke krisis sosial-politik
Proses terjadinya dimulai dengan adanya gejolak yang berdampak penularan pada pasar uang yang dihadapi Pemerintah dengan mengandalkan kebijaksanaan moneter yang berlaku saat itu (suatu pengambangan mata uang terkendali dengan penetapan batas ambang jual-beli valuta BI serta depresiasi merayap setiap tahunnya). Pelaksanaan kebijakan ini melalui pelebaran rentang jual-beli BI dan intervensi pasar pada waktu kurs di pasar uang ‘spot’ melampaui yang ditentukan. Akan tetapi sebagai dampak sampingan dari kebijakan moneter yang menyertasi langkah intervensi pasar ternyata suku bunga yang meningkat telah memberatkan bank-bank yang kurang sehat, bahkan pada putaran selanjutnya bank yang sehatpun menderita dari penciutan likuiditas dalam perekonomian. Dalam proses ini, gejolak yang melanda pasar uang dengan dampak penularan ini pada akhirnya mengungkap kelemahan perbankan nasional. Sektor perbankan Indonesia yang memang lemah tersebut kemudian mengalami ‘distress’, yang secara cepat berubah menjadi krisis, karena turunnya kepercayaan masyarakat (deposan) yang kemudian melakukan penarikan dana secara bersama dan besar-besaran pada banyak bank. Masalahnya menjadi sistemik, menyangkut banyak bank dan sistim perbankan . Pemilik dana melakukan tindakan penyelamatan dana mereka dengan memindahkannya pada bank yang dalam persepsi mereka aman. Ini dikenal dengan istilah ‘flight to safety’ dan ‘flight to quality’ . Setelah perbankan mengalami krisis, secara cepat kemudian masalahnya menjalar ke sektor riil dalam perekonomian (karena kredit kepada nasabah, termasuk untuk perusahaan-perusahaan banyak yang dihentikan atau suku bunganya ditingkatkan sangat tinggi) dan akhirnya terjadi krisis ekonomi (produksi dan perdagangan terganggu, kemudian lumpuh). Kalau dari gejolak pasar uang timbul krisis perbankan karena lemahnya perbankan, maka dari krisis perbankan timbul krisis ekonomi disebabkan oleh lemahnya sektor riil dari perekonomian nasional, antara lain karena praktek kapitalisme ‘ersatz’ yang penuh dengan KKN dengan masalah yang melekat padanya.
DAFTAR PUSTAKA
Duverger, Maurice., Sosiologi Politik (alih bahasa oleh Daniel Dhakidae), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Dahrendorf (et all), Teori Sosial dan Praktek Politik (terjemahan), Jakarta: Rajawali, 1986.
Kindleberger, Charles P., Maniacs, Panics, and Crashes: A History of Financial Crises, New York : Johan Wiley & Sons, Inc., edisi 3, 1996.
Abstrak
Krisis perekonomian yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 di Indonesia telah menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Dampak tersebut diantaranya dirasakan di bidang ekonomi secara umum, politik dan budaya. Tulisan berikut beurupaya mengupas masalah tersebut lebih jauh.
Seperti yang telah kita ketahui sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia di dera krisis perekenomian – yang sebenarnya adalah akumulasi persoalan di masa lalu yang memuncak seiring dengan terjadinya krisis regional di hampir semua belahan asia. Krisis ditandai dengan menurunnya secara drastis nilai tukar rupiah terhadap dollar, sehingga membuat kinerja perekonomian Indonesia yang banyak mengandalkan utang dalam dollar, tapi pemasukan dalam rupiah menjadi “collapse”. Kondisi perekonomian yang “sempoyongan” ini merambah kesemua sektor; likuidasi beberapa bank, penutupan beberapa perusahaan, PHK besar-besaran, harga-harga sembako melonjak. Krisis ekonomi (Krismon) ini mau tak mau memicu krisis sosial; kriminilitas melonjak, kekerasan kolektif meningkat. Krisis sosial juga memicu krisis politik; Soeharto mulai kehilangan legitimasi politik. Puncak dari segala “kegaduhan sosial” ini berujung dengan peristiwa-perisitiwa kekerasan politik menjelang (peristiwa Semanggi I) dan setelah mundurnya Soeharto dari kursi Presiden tangggal 21 Mei 1998 (peristiwa Semanggi II), dan beberapa peristiwa kekerasan lainnya yang umumnya terjadi dalam latar belakang perebuta kekuasaan. Pertama, yang percaya bahwa krisis itu disebabkan oleh unsur eksternal, yaitu perubahan sentimen pasar uang secara cepat yang menimbulkan panik finansial. Panik finansial ini dengan proses penularan (contagion) menjadi krisis . Kedua, yang berpendapat bahwa krisis timbul karena adanya kelemahan struktural di dalam perekonomian nasional, dalam sistim keuangan atau perbankan dan praktek kapitalisme kroni
.
Krisis di Indonesia merupakan kombinasi dari adanya gejolak eksternal melalui dampak penularan (contagion) pada pasar finansial dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural, yaitu sistim perbankan dan sektor riilnya. Dalam perkembangannya krisis ekonomi menjalar ke krisis sosial-politik
Proses terjadinya dimulai dengan adanya gejolak yang berdampak penularan pada pasar uang yang dihadapi Pemerintah dengan mengandalkan kebijaksanaan moneter yang berlaku saat itu (suatu pengambangan mata uang terkendali dengan penetapan batas ambang jual-beli valuta BI serta depresiasi merayap setiap tahunnya). Pelaksanaan kebijakan ini melalui pelebaran rentang jual-beli BI dan intervensi pasar pada waktu kurs di pasar uang ‘spot’ melampaui yang ditentukan. Akan tetapi sebagai dampak sampingan dari kebijakan moneter yang menyertasi langkah intervensi pasar ternyata suku bunga yang meningkat telah memberatkan bank-bank yang kurang sehat, bahkan pada putaran selanjutnya bank yang sehatpun menderita dari penciutan likuiditas dalam perekonomian. Dalam proses ini, gejolak yang melanda pasar uang dengan dampak penularan ini pada akhirnya mengungkap kelemahan perbankan nasional. Sektor perbankan Indonesia yang memang lemah tersebut kemudian mengalami ‘distress’, yang secara cepat berubah menjadi krisis, karena turunnya kepercayaan masyarakat (deposan) yang kemudian melakukan penarikan dana secara bersama dan besar-besaran pada banyak bank. Masalahnya menjadi sistemik, menyangkut banyak bank dan sistim perbankan . Pemilik dana melakukan tindakan penyelamatan dana mereka dengan memindahkannya pada bank yang dalam persepsi mereka aman. Ini dikenal dengan istilah ‘flight to safety’ dan ‘flight to quality’ . Setelah perbankan mengalami krisis, secara cepat kemudian masalahnya menjalar ke sektor riil dalam perekonomian (karena kredit kepada nasabah, termasuk untuk perusahaan-perusahaan banyak yang dihentikan atau suku bunganya ditingkatkan sangat tinggi) dan akhirnya terjadi krisis ekonomi (produksi dan perdagangan terganggu, kemudian lumpuh). Kalau dari gejolak pasar uang timbul krisis perbankan karena lemahnya perbankan, maka dari krisis perbankan timbul krisis ekonomi disebabkan oleh lemahnya sektor riil dari perekonomian nasional, antara lain karena praktek kapitalisme ‘ersatz’ yang penuh dengan KKN dengan masalah yang melekat padanya.
DAFTAR PUSTAKA
Duverger, Maurice., Sosiologi Politik (alih bahasa oleh Daniel Dhakidae), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Dahrendorf (et all), Teori Sosial dan Praktek Politik (terjemahan), Jakarta: Rajawali, 1986.
Kindleberger, Charles P., Maniacs, Panics, and Crashes: A History of Financial Crises, New York : Johan Wiley & Sons, Inc., edisi 3, 1996.
Sabtu, 15 Mei 2010
Struktur Sosial
Struktur Sosial
A. Pengertian
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
v George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
v George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
v William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1)Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2)Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3)Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
B. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.
A. Pengertian
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
v George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
v George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
v William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
v Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1)Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2)Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3)Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
B. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.
perubahan sosial
Perubahan Sosial
1.Pengertian
Banyak ahli yang memberikan batasan perubahan sosial sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Pada intinya, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan proses masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem sosial.
2.Katerikstik Perubahan Sosial
Beberapa katerikstik pengaruh perubahan social :
a.Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
b.Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
c.Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
d.Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
e.Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia
f.Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3.Bentuk-Bentuk Perubahan
a.Perubahan lambat dan perubahan cepat
1.Perubahan lambat (evolusi)
2.Macam-macam teori evolusi
3.Unilenear theories of evolution. Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
4.Universal theory of evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
5.Multilined theories of evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat
b.Perubahan kecil dan perubahan besar
c.Perubahan Struktur dan Perubahan Proses
d.Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unitended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change)
4.Perubahan Revolusi
Revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat , syarat – syarat perubahan revolusi adalah :
•Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
•Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
•Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
•Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
•Harus ada momentum yaitu saat di mana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.
5.Perubahan Kecil & Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat. Sedangkan perubahan besar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada masyarakat.
Proses perubahan social adalah ;
•Penemuan baru (discovery) yaitu penemuan merupakan persepsi manusia yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada.
•Invensi (Invention) yaitu suatu kombinasi baru/ cara penggunaan baru dari penget
Difusi (difution) yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
1.Pengertian
Banyak ahli yang memberikan batasan perubahan sosial sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Pada intinya, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan proses masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem sosial.
2.Katerikstik Perubahan Sosial
Beberapa katerikstik pengaruh perubahan social :
a.Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
b.Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
c.Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
d.Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
e.Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia
f.Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3.Bentuk-Bentuk Perubahan
a.Perubahan lambat dan perubahan cepat
1.Perubahan lambat (evolusi)
2.Macam-macam teori evolusi
3.Unilenear theories of evolution. Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
4.Universal theory of evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
5.Multilined theories of evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat
b.Perubahan kecil dan perubahan besar
c.Perubahan Struktur dan Perubahan Proses
d.Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unitended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change)
4.Perubahan Revolusi
Revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat , syarat – syarat perubahan revolusi adalah :
•Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
•Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
•Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
•Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
•Harus ada momentum yaitu saat di mana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.
5.Perubahan Kecil & Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat. Sedangkan perubahan besar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada masyarakat.
Proses perubahan social adalah ;
•Penemuan baru (discovery) yaitu penemuan merupakan persepsi manusia yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada.
•Invensi (Invention) yaitu suatu kombinasi baru/ cara penggunaan baru dari penget
Difusi (difution) yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
kelompok sosial
Kelompok Sosial
1.Pengertian
Kelompok sosial merupakan salah satu fokos perhatian dari pusat pemikiran sosial logis , oleh karena titik logisnya kehidupan bersama. Mengenai batasan dari kelompok sosial masih belum belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Untuk mengetahui apa itu kelompok sosial menurut soejono sokinto ada beberapa kriteria yaitu :
a.Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia bagian dari kelompok tersebut
b.Ada hubungan timbal balik antara anggota satu dengan anggota yang lain dalam kelompok tersebut.
c.Ada satu factor yang dimiliki oleh angggota kelompok tersebut , sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat.
d.Berstruktur , berkaidah dan mempunyai prilaku
Dengan demikian kelompok social dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu-individu yang memiliki prilaku dan saling berhubungan dan berinteraksi hinnga diantara mereka memiliki hubungan erat dan perasaan bersama. Di dalam kelompok social banyak sekali tipe-tipe , diantaranya sebagai berikut :
a.Besar kecilnya jumlah anggota
b.Derajat interaksi social
c.Kepentingan dan wilayah
d.Berlangsung suatu kepentingan
e.Derajat organisasi
f.Kesadaran akan jenis , social dan hubungan bersama
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
•Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
•Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
•Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
•Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
2.Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
3.Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
4.Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
5.Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
6.Sumber
Harwantiyoko, Pengantar Sosiologi dan Ilmu Dasar, Gunadarma, 1991
1.Pengertian
Kelompok sosial merupakan salah satu fokos perhatian dari pusat pemikiran sosial logis , oleh karena titik logisnya kehidupan bersama. Mengenai batasan dari kelompok sosial masih belum belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Untuk mengetahui apa itu kelompok sosial menurut soejono sokinto ada beberapa kriteria yaitu :
a.Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia bagian dari kelompok tersebut
b.Ada hubungan timbal balik antara anggota satu dengan anggota yang lain dalam kelompok tersebut.
c.Ada satu factor yang dimiliki oleh angggota kelompok tersebut , sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat.
d.Berstruktur , berkaidah dan mempunyai prilaku
Dengan demikian kelompok social dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu-individu yang memiliki prilaku dan saling berhubungan dan berinteraksi hinnga diantara mereka memiliki hubungan erat dan perasaan bersama. Di dalam kelompok social banyak sekali tipe-tipe , diantaranya sebagai berikut :
a.Besar kecilnya jumlah anggota
b.Derajat interaksi social
c.Kepentingan dan wilayah
d.Berlangsung suatu kepentingan
e.Derajat organisasi
f.Kesadaran akan jenis , social dan hubungan bersama
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
•Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
•Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
•Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
•Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
2.Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
3.Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
4.Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
5.Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
6.Sumber
Harwantiyoko, Pengantar Sosiologi dan Ilmu Dasar, Gunadarma, 1991
Langganan:
Postingan (Atom)